SAN FRANCISCO – Sebuah konferensi pers tentang peluncuran buku berjudul “Fallen Tigers: Nasib Para Penerbang Amerika yang Hilang di China selama Perang Dunia II” diadakan pada Rabu (16/6) di Livermore, Negara Bagian California, Amerika Serikat.
Dalam buku terbarunya ini, sejarawan Daniel Jackson, yang juga merupakan pilot pesawat tempur Angkatan Udara Amerika Serikat (USAF), mengisahkan kembali nasib para penerbang Amerika yang pesawatnya jatuh di China, lalu diselamatkan, ditampung, dan dilindungi oleh berbagai lapisan masyarakat China yang sangat luar biasa, mempertaruhkan segalanya demi membantu ratusan “Flying Tigers” menghindari penangkapan oleh tentara Jepang dan kembali ke wilayah yang dikuasai Sekutu.
Di China sendiri, para pilot sukarelawan Amerika yang memerangi pasukan Jepang di negara itu selama Perang Dunia II (PD II) lebih dikenal dengan sebutan “Flying Tigers”.
Acara ini diselenggarakan bersama oleh Konsulat Jenderal China di San Francisco dan Yayasan Warisan Penerbangan Sino-Amerika. Dalam kesempatan tersebut, para peserta mengulas kembali warisan sejarah kerja sama kedua negara yang terjalin selama Perang Dunia II.
Menurut statistik, lebih dari 200 penerbang “Flying Tigers” yang jatuh diselamatkan oleh penduduk China, dan ribuan penduduk China dibunuh oleh penjajah Jepang saat melakukan misi-misi penyelamatan tersebut.
Koresponden Kantor Berita Xinhua melaporkan dari San Francisco, AS. (XHTV)