WASHINGTON – Pentagon pada Senin (9/8) mengatakan bahwa militer Amerika Serikat (AS) akan terus mendukung pasukan Afghanistan saat militan Taliban berhasil merebut beberapa kota selama akhir pekan.
Situasi keamanan di Afghanistan “jelas tidak menuju ke arah yang baik,” kata Sekretaris Pers Pentagon John Kirby kepada wartawan dalam sebuah konferensi pers.
“Kami akan terus mendukung mereka dengan otoritas yang kami miliki, di mana pun dan ketika memungkinkan, (meski kami) memahami bahwa hal itu tidak selalu dapat dilaksanakan,” ujarnya. “Namun jika memungkinkan, kami akan terus mendukung mereka, misalnya dengan serangan udara.”
Dia menyebutkan bahwa pasukan Afghanistan memiliki kemampuan dan keunggulan dalam pertempuran melawan Taliban, seraya menekankan perlunya Kabul untuk mengerahkan kepemimpinan politik dan militer.
Kirby menolak berspekulasi apakah militer AS akan terus memberikan dukungan udara kepada pasukan Afghanistan setelah 31 Agustus, tanggal di mana Presiden AS Joe Biden telah memerintahkan militer AS untuk mengakhiri misinya di Afghanistan.
Militer AS melakukan serangan udara terhadap militan Taliban dalam beberapa hari terakhir ketika kelompok pemberontak itu mencapai kemajuan pesat di medan pertempuran dan mengklaim telah merebut enam ibu kota provinsi usai bentrokan sengit.
Banyak kota di Afghanistan dan sekitar setengah dari 34 provinsi di negara itu telah dilanda pertempuran sengit dan konfrontasi di jalanan dalam beberapa pekan terakhir di saat militan Taliban terus menggempur pasukan keamanan Afghanistan.
Mengingat situasi keamanan yang memburuk, Kedutaan Besar AS di Kabul pada Sabtu (7/8) mendesak semua warga AS untuk segera meninggalkan negara itu melalui penerbangan komersial yang tersedia. [Xinhua]