WASHINGTON – Kurang dari separuh warga Amerika menganggap vaksin COVID-19 Johnson & Johnson aman dan hampir lebih dari seperlima dari mereka yang belum divaksinasi bersedia menerima vaksin tersebut, papar jajak pendapat terbaru yang dilakukan ABC News/Washington Post.
Hasil jajak pendapat yang dirilis pada Senin (26/4) itu mengungkapkan sekitar 46 persen responden mengatakan vaksin COVID-19 Johnson & Johnson sangat atau cukup aman, dibandingkan dengan lebih dari 7 dari 10 orang untuk vaksin Pfizer dan Moderna.
Sementara itu, sekitar 73 persen dari mereka yang belum divaksinasi menolak menerima suntikan vaksin COVID-19 Johnson & Johnson.
Keraguan terhadap vaksin di Amerika Serikat (AS) masih besar, menurut jajak pendapat tersebut. Hampir 1 dari 4 orang Amerika, atau 24 persen, enggan menerima vaksin virus corona.
Badan Pengawas Obat dan Makanan (Food and Drug Administration/FDA) dan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (Centers for Disease Control and Prevention/CDC) AS pada Jumat (23/4) memutuskan untuk mencabut penangguhan terkait penggunaan vaksin COVID-19 Johnson & Johnson, memungkinkan vaksin tersebut digunakan kembali pada orang dewasa.
Kedua badan itu mengatakan keputusan ini diambil setelah menyelesaikan tinjauan keamanan menyeluruh, termasuk dua pertemuan Komite Penasihat CDC tentang Praktik Imunisasi.
Penangguhan tersebut direkomendasikan pada 13 April lalu menyusul laporan enam kasus jenis pembekuan darah yang langka dan parah pada sejumlah individu usai menerima vaksin COVID-19 Johnson & Johnson. [Xinhua]