WASHINGTON – Tingkat vaksinasi COVID-19 di Amerika Serikat (AS) melambat di tengah penyebaran varian Delta yang sangat menular ke hampir setiap negara bagian, sehingga memicu ketakutan para ahli tentang potensi lonjakan COVID-19.
Rata-rata jumlah pemberian dosis vaksin COVID-19 per hari selama sepekan merosot hingga 55,3 persen dari pekan sebelumnya, menurut laporan mingguan terbaru dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (Centers for Disease Control and Prevention/CDC) Amerika Serikat (AS).
Sekitar 46,4 persen populasi AS telah menerima vaksinasi COVID-19 lengkap, dan 54,2 persen populasi telah menerima setidaknya satu suntikan hingga Selasa (29/6), seperti ditunjukkan data CDC.
Sekitar 154,2 juta penduduk telah menerima vaksinasi lengkap. Namun, beberapa negara bagian seperti Alabama, Arkansas, Louisiana, Mississippi, Tennessee, dan Wyoming mencatatkan tingkat vaksinasi yang rendah.
Gedung Putih mengonfirmasi bahwa AS tidak akan dapat mencapai target yang ditetapkan Presiden Joe Biden untuk menginokulasi 70 persen warganya yang berusia dewasa dengan setidaknya satu dosis vaksin COVID-19 pada 4 Juli, hari kemerdekaan negara tersebut.
Di tengah melambatnya tingkat vaksinasi, infeksi yang disebabkan oleh sejumlah varian virus corona, terutama varian Delta yang sangat menular yang pertama kali diidentifikasi di India, meningkat.
Proporsi infeksi varian Delta untuk periode dua pekan yang berakhir pada 19 Juni diperkirakan akan meningkat menjadi 20,6 persen secara nasional dan lebih tinggi di beberapa wilayah, menurut CDC.
Sebelumnya, angka tersebut hanya 2,8 persen dalam periode dua pekan yang berakhir pada 22 Mei dan meningkat menjadi 9,5 persen dalam periode dua pekan yang berakhir pada 5 Juni, seperti ditunjukkan data CDC.
Infeksi yang disebabkan oleh varian Delta kini mencapai seperlima dari kasus COVID-19 yang baru didiagnosis di Amerika Serikat, lanjut CDC.
Varian ini diperkirakan akan menjadi galur virus corona yang dominan di Amerika Serikat, kata Direktur CDC Rochelle Walensky memperingatkan.
Di Los Angeles County, laju penyebaran varian Delta mendorong para pejabat untuk menerapkan kembali pedoman wajib masker di ruang-ruang publik indoor, terlepas dari status vaksinasi.
Pedoman pemakaian masker secara sukarela yang baru diperlukan sampai pejabat kesehatan dapat “lebih memahami bagaimana dan kepada siapa varian Delta menyebar,” kata Departemen Kesehatan Masyarakat Los Angeles County.
Para ahli khawatir varian ini dapat menyebabkan lonjakan kembali COVID-19 pada musim gugur jika populasi yang belum divaksinasi tidak mengambil tindakan tepat waktu.
Vaksin COVID-19 mRNA, yang diproduksi oleh Pfizer/BioNTech dan Moderna, tampaknya dapat melawan varian Delta, menurut Kepala Penasihat Medis Gedung Putih Anthony Fauci.
Vaksin Pfizer/BioNTech terbukti 88 persen efektif dalam mencegah gejala COVID-19 pada varian Delta dua pekan setelah pemberian dosis kedua vaksin, ungkapnya.
Para pejabat AS berulang kali mendesak warga Amerika agar divaksinasi secepatnya. [Xinhua]