GUANGZHOU – Vaksin-vaksin COVID-19 nonaktif yang dikembangkan oleh China mampu mengendalikan penyebaran varian Delta selama terjadinya wabah pada Mei di Kota Guangzhou, China selatan, ungkap sebuah penelitian.
Dipimpin oleh pakar epidemiologi China terkemuka Zhong Nanshan, para peneliti dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Guangzhou menemukan bahwa dua suntikan vaksin memberikan kemanjuran 59 persen terhadap COVID-19 yang disebabkan oleh varian Delta, 70,2 persen untuk bentuk moderat dari penyakit itu, dan 100 persen untuk kasus yang parah.
Sementara itu, dengan kemanjuran 13,8 persen, vaksinasi dosis tunggal tidak memberikan perlindungan yang cukup.
Karena pengendalian epidemi yang efektif, pengujian kemanjuran vaksin terbilang menantang di China Daratan. Dengan berlatarkan dunia nyata, penelitian ini mendapatkan peluang untuk menentukan keefektifan dua vaksin nonaktif yang ada terhadap galur (strain) Delta, kata para peneliti.
Temuan ini telah dipublikasikan dalam jurnal Emerging Microbes & Infections. [Xinhua]