WASHINGTON DC – Sebuah studi baru yang diterbitkan dalam The New England Journal of Medicine tidak menemukan korelasi antara vaksinasi COVID-19 dengan risiko keguguran pada trimester pertama kehamilan.
Studi ini menganalisis beberapa catatan kesehatan nasional di Norwegia untuk membandingkan proporsi wanita yang divaksinasi dan mengalami keguguran selama trimester pertama dengan wanita yang masih hamil pada akhir trimester pertama.
“Studi kami tidak menemukan bukti peningkatan risiko keguguran dini setelah vaksinasi COVID-19 dan menambahkan temuan dari beberapa laporan lain yang mendukung vaksinasi COVID-19 selama kehamilan,” tulis para peneliti dalam studi yang diterbitkan pada Kamis (21/10) itu.
Temuan ini memberi keyakinan bagi kaum wanita yang divaksinasi pada awal kehamilan serta mendukung bukti yang berkembang bahwa vaksinasi COVID-19 selama kehamilan adalah aman, kata penelitian itu.
Tim peneliti tidak menemukan hubungan antara jenis vaksin yang diterima dan keguguran. Di Norwegia, vaksin yang digunakan antara lain Pfizer, Moderna, dan AstraZeneca.
Penting agar wanita hamil divaksinasi karena mereka memiliki risiko rawat inap dan komplikasi COVID-19 yang lebih tinggi. Serta bayi mereka memiliki risiko lahir prematur yang lebih tinggi, tulis para peneliti dalam studi tersebut.
Selain itu, vaksinasi selama kehamilan cenderung memberikan perlindungan bagi bayi yang baru lahir terhadap infeksi COVID-19 pada bulan-bulan pertama setelah kelahiran, menurut penelitian tersebut.
Koresponden Kantor Berita Xinhua melaporkan dari Washington DC. [XHTV]