STOCKHOLM – Tingkat antibodi setelah vaksinasi COVID-19 menurun lebih cepat dari yang diperkirakan sebelumnya, menurut studi terhadap para staf di sebuah rumah sakit di Stockholm, seperti dilansir Swedish Television pada Selasa (28/9).
Tujuh bulan setelah menerima dosis kedua, jumlah antibodi menurun 85 persen di antara mereka yang menerima vaksin Pfizer, dengan para staf belum pernah terinfeksi COVID-19 sebelum vaksinasi.
Namun, penurunannya jauh lebih lambat di antara mereka yang telah terinfeksi virus sebelum menerima vaksin.
Di antara mereka yang divaksinasi AstraZeneca, para peneliti bahkan mengamati penurunan yang lebih besar.
“Seperti yang diperkirakan, tingkat antibodi turun seiring waktu berjalan, tetapi saya terkejut penurunannya begitu signifikan dalam kelompok yang relatif sehat dan muda,” kata pemimpin penelitian Charlotte Thalin kepada Swedish Television.
“Tingkat yang rendah ini dapat berarti kita menghadapi potensi penyebaran infeksi luas bahkan dalam kelompok yang divaksinasi, yang mungkin memiliki konsekuensi terhadap kelompok lansia kita. Karena itu, kita harus memberikan (vaksin) dosis ketiga kepada mereka sesegera mungkin,” imbuhnya.
Lebih dari 2.000 karyawan rumah sakit diamati untuk studi ini, dan temuan terbaru didasarkan pada subset terhadap lebih dari 460 staf, lapor Swedish Television. [Xinhua]