LYON – Pusat-pusat kota di Prancis sejak Rabu (19/5) lalu menunjukkan wajah baru. Para pemilik restoran diizinkan untuk membuka kembali area teras mereka. Hingga tahap pencabutan pembatasan berikutnya, area teras hanya boleh menampung 50 persen dari total kapasitas tamu.
Meski demikian, ada satu pengecualian untuk aturan ini: teras yang memiliki kurang dari 10 meja dapat memasang dinding pembatas (misalnya dengan plexiglass) untuk mengompensasi batasan jaga jarak wajib. Selain itu, ketentuan tersebut mengatakan bahwa “satu meja hanya dapat mengakomodasi tamu yang datang bersama atau memesan tempat bersama, dengan batasan enam orang.”
Rabu ini, banyak orang Prancis yang menikmati minuman atau hidangan pertama mereka di teras restoran sejak musim gugur 2020.
MARINE, Pramusaji restoran : “Ini hari pertama pembukaan kembali. Suasananya begitu penuh semangat, saya sangat antusias dengan semua ini.”
Restoran Ninkasi di Lyon harus merekrut mahasiswa untuk menyediakan layanan pertama mereka di teras. Sejak awal pandemi, 100.000 orang telah meninggalkan industri restoran.
GREG ARSAC, Manajer restoran Ninkasi : “Hari ini adalah layanan pertama mereka, kami berada di sana untuk memberi dukungan. Cuacanya tidak terlalu baik, kami tidak dapat menggunakan semua area teras. Namun ini membuat kami dapat beradaptasi pelan-pelan.”
Tak semua restoran di Prancis membuka kembali layanannya pada Rabu. Beberapa restoran lain memilih untuk menunggu hingga 9 Juni, ketika ruangan-ruangan juga dapat dibuka dan jam malam dimundurkan dari pukul 21.00 menjadi pukul 23.00.
Bioskop, ruang pesta, dan tenda kemungkinan juga akan dibuka kembali, tanpa melebihi 35 persen dari kapasitas tempat. Jarak 1 meter (atau satu kursi) antara setiap penonton harus dipatuhi. Pertemuan antara lebih dari 10 orang di jalan umum tetap dilarang, kecuali tur berpemandu.
Koresponden Kantor Berita Xinhua melaporkan dari Lyon, Prancis. (XHTV)