HARBIN – Pan Lili, seorang perangkat masyarakat di Kota Suihua, Provinsi Heilongjiang, China timur Laut, tetap bekerja selama liburan Hari Nasional China yang berlangsung pada 1-7 Oktober.
Provinsi Heilongjiang baru-baru ini mengalami wabah baru COVID-19. Pada 21 September, ibu kota provinsi tersebut, Harbin, melaporkan kasus terbaru pertama COVID-19, yang kemudian teridentifikasi sebagai varian Delta.
Hingga Sabtu (2/10), terdapat 83 kasus penularan lokal di Provinsi Heilongjiang, kata komisi kesehatan provinsi itu.
Perangkat masyarakat seperti Pan Lili termasuk di antara para pekerja garis depan yang memerangi penyebaran COVID-19. Pan bertanggung jawab untuk membantu penyelidikan epidemiologis, mendistribusikan suplai kepada penduduk yang dikarantina di rumah, dan mengatur diadakannya tes asam nukleat.
“Awalnya saya merasa takut dan panik saat wabah ini merebak. Sekarang, dengan pengalaman yang cukup, saya dapat menanganinya dengan sangat tenang,” ujar Pan.
Cui Hongping, seorang perawat yang juga tinggal di Kota Suihua, juga bekerja selama liburan itu. Dia beserta timnya bertanggung jawab atas kampanye pengujian asam nukleat di seluruh Kota Suihua. Tim beranggotakan 100 orang tersebut telah melakukan pengujian terhadap sekitar 30.000 orang dalam tiap kampanye.
Meskipun alergi Cui menyebabkan tangannya lecet dan bengkak karena sering menggunakan cairan pembersih tangan (hand sanitizer) di tempat kerja, dia tidak kehilangan fokus. Dia mengenakan sarung tangan dan terus bekerja.
“Pekerjaan saya sebagai perawat mengharuskan saya bekerja untuk menjaga orang-orang tetap sehat dan aman,” katanya.
Pengujian asam nukleat massal merupakan langkah penting untuk pengendalian COVID-19 yang ditargetkan. Per 3 Oktober, Suihua telah melakukan empat kampanye pengujian asam nukleat massal, dengan total lebih dari 8,61 juta tes dilakukan, seperti disampaikan pihak berwenang setempat pada Minggu (3/10).
Di wilayah Bayan, Kota Suihua, dan kawasan lain di Provinsi Heilongjiang yang terdampak wabah tersebut, banyak tenaga medis, polisi lalu lintas, dan sukarelawan bekerja selama libur nasional itu. Upaya mereka telah membantu mengendalikan wabah hingga lingkup terbatas.
Melalui upaya-upaya pengendalian COVID-19 yang ditargetkan, sebagian besar warga China, termasuk yang berada di Provinsi Heilongjiang, dapat menikmati liburan Hari Nasional dengan aman dan gembira.
Sekitar 16 juta perjalanan penumpang dilakukan dengan moda transportasi kereta pada Jumat (1/10), hari pertama liburan yang berlangsung selama sepekan itu, dan diperkirakan 127 juta perjalanan akan dilakukan selama liburan tersebut, menurut China State Railway Group Co., Ltd.
Sementara itu di The Bund, Shanghai, barikade polisi kembali muncul. Karena banyaknya wisatawan, polisi membentuk pagar manusia, mengalihkan arus wisatawan dengan sistem lampu lalu lintas guna mencegah bahaya yang dapat terjadi di keramaian.
“Liburan Hari Nasional China yang semarak menunjukkan kebijaksanaan pengelolaan China terhadap COVID-19. Dengan ‘mendahulukan masyarakat, mengutamakan nyawa’, China meluncurkan kebijakan yang tepat untuk meminimalkan dampak pandemi pada kehidupan rakyat,” ujar Qu Wenyong, seorang profesor di Universitas Heilongjiang.
“Para pekerja garis depan pengendalian pandemi telah menunjukkan kecintaan masyarakat China terhadap keluarga dan negara, serta semangat solidaritas rakyat China,” imbuh Qu. [Xinhua]