CHICAGO – Departemen Kesehatan Masyarakat Negara Bagian Illinois, wilayah Barat Tengah (Midwest), Amerika Serikat (AS), mengidentifikasi 64 kasus varian Delta, galur (strain) COVID-19 yang pertama kali ditemukan di India.
Dalam sebuah konferensi pers yang digelar pada Kamis (17/6), Gubernur Illinois J.B. Pritzker menyampaikan bahwa kekhawatiran utamanya mengenai varian Delta adalah terhadap anak-anak berusia 12 tahun ke bawah, yang jenis vaksin untuk kelompok usia tersebut belum disahkan, seperti dilaporkan Chicago Tribune pada hari yang sama.
“Varian Delta COVID-19 tampaknya paling dominan di kalangan orang-orang yang belum mendapatkan vaksin, dan kelompok anak-anak inilah yang menjadi fokus saya,” tutur Pritzker, seperti dilansir surat kabar lokal tersebut.
Kabar baiknya adalah vaksin yang tersedia saat ini resisten terhadap varian Delta, kata sang gubernur.
Sejauh ini, departemen kesehatan negara bagian tersebut telah mengidentifikasi lebih dari 9.400 kasus varian virus COVID-19 di Illinois, yang 6.300 lebih di antaranya merupakan varian Alpha yang pertama kali ditemukan di Inggris, disusul oleh varian Gamma yang pertama kali diidentifikasi pada sejumlah pelancong dari Brasil dengan lebih dari 2.400 kasus.
Meskipun kasus varian Delta COVID-19 yang diidentifikasi terhitung paling kecil dari jumlah kasus varian lainnya di Illinois sejauh ini, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (Centers for Disease Control and Prevention/CDC) AS memperkirakan bahwa varian itu mungkin menyumbang sekitar 10 persen dari jumlah kasus penularan COVID-19 yang baru muncul di AS, dan mengategorikannya sebagai variant of concern (VOC). [Xinhua]