BRUSSEL – Seiring dengan datangnya musim dingin, penyebaran virus yang menyebabkan COVID-19 dan influenza musiman berpotensi memicu “epidemi ganda” (twindemic), demikian diperingatkan oleh Komisioner Eropa untuk Kesehatan dan Keamanan Pangan Stella Kyriakides pada Jumat (15/10).
“Seiring kita beralih dari musim gugur ke musim dingin… kita perlu mengambil tindakan dan memastikan sistem kesehatan kita tidak kewalahan,” kata Kyriakides dalam sebuah pernyataan.
Komisioner tersebut mengatakan hingga 40.000 orang di Uni Eropa (UE) meninggal setiap tahun karena penyebab terkait influenza bahkan tanpa adanya pandemi, menyerukan masyarakat untuk mendapatkan suntikan vaksin influenza musiman.
Dengan pemberlakuan pembatasan terkait COVID-19, UE melaporkan “musim flu yang sangat ringan” pada tahun lalu. “Mari pastikan bahwa kita tidak mengalami lonjakan tahun ini, seiring dengan dibukanya kembali (kegiatan) masyarakat kita secara bertahap,” tuturnya.
Vaksinasi masih menjadi bentuk pencegahan yang paling efektif, baik untuk COVID-19 maupun flu, tekan Kyriakides.
Hampir tiga perempat dari populasi orang dewasa di UE telah mendapatkan vaksinasi COVID-19 lengkap, menurut Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Eropa (European Center for Disease Prevention and Control/ECDC).
Statistik ECDC menunjukkan bahwa pada saat 90 persen orang dewasa di Portugal dan Irlandia telah mendapat vaksinasi lengkap, hanya 34,8 persen orang dewasa di Rumania dan 23,7 persen di Bulgaria yang menerima suntikan dosis yang dibutuhkan.
Kyriakides mengatakan terkait tingkat vaksinasi influenza secara keseluruhan, situasinya sama mengkhawatirkan. “Ada negara-negara anggota dengan hampir 70 persen kelompok lansianya telah divaksinasi, sementara yang lain tingkatnya kurang dari 10 persen,” ujarnya. [Xinhua]