BERLIN – Pemerintah Jerman pada Rabu (15/9) mengumumkan bahwa jumlah orang yang membutuhkan perawatan di rumah sakit karena COVID-19 kini menjadi indikator utama yang digunakan untuk menilai situasi pandemi di negara itu.
“Seiring dengan peningkatan cakupan vaksinasi di masyarakat, signifikansi insiden jumlah kasus baru selama tujuh hari juga berubah,” kata pemerintah dalam sebuah pernyataan. Insiden rawat inap diukur sebagai jumlah pasien COVID-19 yang dirawat di rumah sakit per 100.000 orang dalam tujuh hari terakhir.
Dengan tambahan 628 kasus rawat inap akibat COVID-19 pada Rabu, insiden selama tujuh hari naik tipis dari 1,86 pada hari sebelumnya menjadi 1,88, menurut Robert Koch Institute (RKI).
Indikator tambahan yang digunakan untuk menilai situasi pandemi adalah insiden jumlah kasus baru selama tujuh hari yang dikategorikan berdasarkan usia, kapasitas perawatan intensif yang tersedia, dan jumlah orang yang divaksinasi COVID-19.
Per Rabu, para pekerja di area yang sangat sensitif seperti panti wreda, sekolah, dan pusat penitipan anak secara hukum berhak meminta status vaksinasi karyawan. “Ini memungkinkan pihak fasilitas untuk mengatur pekerjaan mereka demi meminimalkan risiko penularan,” kata pemerintah federal.
Tingkat insiden COVID-19 selama tujuh hari di Jerman turun menjadi 77,9 per 100.000 orang pada Rabu, dibandingkan dengan 81,1 sehari sebelumnya dan 82,7 sepekan yang lalu, menurut RKI.
Hingga Rabu, lebih dari 51,9 juta orang di Jerman telah divaksinasi COVID-19 lengkap, sehingga tingkat vaksinasi negara itu menjadi 62,4 persen, menurut RKI. Lebih dari 55 juta orang telah menerima setidaknya satu dosis vaksin. [Xinhua]