LONDON – Badan regulator obat-obatan Inggris pada Jumat (4/6) mengumumkan pihaknya telah memberikan persetujuan untuk penggunaan vaksin virus corona produksi Pfizer/BioNTech pada kelompok usia 12-15 tahun.
Menurut Badan Regulator Obat-obatan dan Produk Kesehatan (Medicines and Healthcare products Regulatory Agency/MHRA) Inggris, keputusan itu diambil setelah “tinjauan ketat” terkait keamanan dan efektivitas vaksin pada kelompok usia tersebut, dan bahwa manfaat vaksin itu lebih besar dibandingkan risikonya.
Kepala Eksekutif MHRA June Raine menyampaikan, “Kami menerapkan strategi pengawasan keselamatan yang komprehensif untuk memantau sisi keamanan semua vaksin COVID-19 yang mengantongi persetujuan di Inggris dan pengawasan ini akan mencakup warga pada kelompok usia 12 hingga 15 tahun.”
Seorang juru bicara Departemen Kesehatan dan Perawatan Sosial Inggris mengatakan bahwa langkah selanjutnya adalah mengikuti saran dari Komite Gabungan untuk Vaksinasi dan Imunisasi (Joint Committee on Vaccination and Immunisation/JCVI) terkait apakah vaksinasi rutin harus ditawarkan kepada warga usia 12-17 tahun.
“Kami akan dipandu oleh penasihat ahli dan memberikan pembaruan seiring waktu,” imbuh juru bicara tersebut.
Vaksin Pfizer/BioNTech mengantongi izin penggunaan untuk warga berusia 16 hingga 17 tahun di Inggris pada Desember 2020 lalu. Saran yang ada saat ini mengimbau kepada warga pada kelompok usia tersebut yang masuk dalam kelompok prioritas atau tinggal serumah dengan seseorang yang sangat rentan tertular COVID-19 untuk mendapatkan vaksinasi.
Langkah terbaru itu diambil karena data yang didasarkan pada lebih dari 2.000 anak usia 12-15 tahun yang berpartisipasi dalam uji klinis vaksin Pfizer menunjukkan tidak ada penularan COVID-19 dari sepekan setelah penyuntikan dosis kedua, dibandingkan dengan 16 kasus di kelompok plasebo.
Lebih dari 39,7 juta warga Inggris telah mendapatkan dosis pertama vaksin virus corona, menurut data resmi terbaru.
Sejumlah ahli telah memperingatkan bahwa virus corona dapat terus berevolusi selama bertahun-tahun mendatang, dan pada akhirnya, vaksin yang ada saat ini kemungkinan gagal melindungi dari penularan, infeksi, atau bahkan mengatasi penyakit yang disebabkan oleh varian-varian yang lebih baru.
Guna mengembalikan kehidupan normal, sejumlah negara termasuk Inggris, China, Rusia, Amerika Serikat dan juga Uni Eropa berpacu dengan waktu untuk meluncurkan vaksin virus corona. [Xinhua]