NEW DELHI – Penasihat ilmiah utama pemerintah India K. Vijay Raghavan pada Jumat (7/5) mengatakan bahwa gelombang ketiga COVID-19 mungkin bisa dihindari jika diambil langkah tegas.
“Jika kami mengambil langkah tegas, gelombang ketiga mungkin tidak terjadi di semua tempat atau bahkan di mana pun. Hal itu sangat tergantung pada seberapa efektif pedomannya diterapkan di tingkat lokal, negara bagian, distrik, dan kota-kota di mana pun,” tuturnya.
Dua hari sebelumnya, Raghavan memperingatkan bahwa India akan menghadapi gelombang ketiga pandemi COVID-19 yang masih berkecamuk.
“Fase 3 (gelombang ketiga) tidak terhindarikan, mengingat tingginya tingkat penyebaran virus ini. Namun, masih belum jelas pada skala waktu apa Fase 3 ini akan terjadi,” katanya.
Para ahli mengatakan lonjakan infeksi saat ini tampaknya disebabkan oleh varian COVID-19 di India.
India saat ini dilanda gelombang kedua pandemi COVID-19 yang menghancurkan.
Kementerian Kesehatan dan Kesejahteraan Keluarga India pada Jumat pagi mengatakan bahwa 414.188 kasus baru dan 3.915 kematian terkait dilaporkan dalam 24 jam terakhir di seluruh negeri.
Lonjakan kasus itu berdampak buruk pada sistem perawatan kesehatan negara, dengan rumah-rumah sakit kehabisan tempat tidur dan oksigen medis.
Akibat terus meningkatnya jumlah kematian, kamar mayat, krematorium, dan tempat pembakaran jenazah pun mengalami kelebihan kapasitas. [Xinhua]