NEW YORK CITY – China mencetak kemenangan dengan upaya pendekatan ketat nol kasus COVID-19, setelah tidak ada kasus penularan lokal baru yang dilaporkan pada Senin (23/8) di seluruh China, kali pertama sejak Juli, dan “berpotensi menjadi negara pertama di dunia yang berhasil mengendalikan wabah besar varian Delta,” demikian dilaporkan CNN pada Senin.
Wabah varian Delta baru-baru ini telah menjadi “tantangan terbesar bagi kebijakan penanggulangan virus nol toleransi China yang tanpa kompromi,” sebut CNN. Otoritas lokal merespons dengan memberlakukan karantina wilayah (lockdown) yang ketat, mengadakan kampanye pelacakan dan pengujian besar-besaran, serta membatasi perjalanan domestik.
“Langkah-langkah ketat tersebut tampaknya berhasil,” kata CNN. Angka infeksi harian terus menurun dalam sepekan terakhir menjadi satu digit, turun dari angka 100 lebih pada puncaknya dua pekan yang lalu. China pada Senin melaporkan 21 kasus impor dan nol kasus infeksi simtomatik yang ditularkan secara lokal, menandai kali pertama tidak ada kasus penularan lokal yang dilaporkan sejak 16 Juli di negara itu.
China memberlakukan karantina ketat untuk kedatangan, meluncurkan lockdown tertarget, serta menerapkan kebijakan pengujian dan pelacakan yang agresif guna memberantas setiap kasus yang lolos dari pertahanan, ungkap CNN, seraya menambahkan bahwa “selama lebih dari satu tahun, langkah-langkah tersebut sebagian besar berhasil dalam mempertahankan kasus (infeksi) mendekati nol.” [Xinhua]