BEIJING/HOHHOT/YINCHUAN/LANZHOU – China mengerahkan segala upaya dalam meredam lonjakan kembali COVID-19 yang berdampak terhadap 11 wilayah setingkat provinsi di seluruh penjuru negeri itu hingga Senin (25/10).
Lingkungan permukiman Hongfuyuan di Distrik Changping, Beijing, tercatat sebagai wilayah berisiko tinggi COVID-19 pada Sabtu (23/10) dan telah menerapkan manajemen tertutup.
Para petugas layanan masyarakat dan sukarelawan membantu penduduk yang dikarantina membeli sayuran dan barang-barang kebutuhan lainnya.
MENG XUE, Sukarelawan: “Semua orang bertanggung jawab ketika berhadapan dengan epidemi. Kita harus melakukan apa pun yang bisa kita lakukan untuk membantu.”
Wilayah Ejina di Daerah Otonom Mongolia Dalam, China utara, hingga Minggu (24/10) sore waktu setempat telah mengonfirmasi 43 kasus COVID-19 dalam lonjakan baru wabah COVID-19.
Otoritas kesehatan setempat telah meluncurkan tahap keempat tes asam nukleat secara menyeluruh.
Yinchuan, ibu kota Daerah Otonom Etnis Hui Ningxia, China, juga sedang berpacu dengan waktu dalam melaksanakan tes massal.
HU YINMEI, Tenaga kesehatan lokal: “Titik pengujian ini ditugaskan untuk melakukan skrining terhadap lebih dari 5.000 orang. Pekerjaan ini sangat berat, jadi kami bekerja sepanjang malam.”
Di Lanzhou, Provinsi Gansu, setelah proses konstruksi dan debugging selama lebih dari 20 jam, laboratorium air-inflated “Falcon” untuk tes asam nukleat COVID-19 mulai beroperasi pada Minggu.
Sebelumnya, tujuh laboratorium mobile untuk tes asam nukleat dikerahkan ke kota tersebut dan hingga Sabtu telah menyelesaikan hampir 3,4 juta tes.
Koresponden Kantor Berita Xinhua melaporkan dari Beijing, Hohhot, Yinchuan, dan Lanzhou, China. (XHTV)