WASHINGTON – Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden pada Kamis (7/10) mendesak perusahaan-perusahaan besar dan organisasi lainnya untuk menerapkan mandat baru vaksinasi COVID-19 pemerintahannya, yang memicu kekhawatiran dan penolakan.
“Persyaratan ini berhasil … Semakin banyak orang yang divaksinasi. Semakin banyak nyawa yang diselamatkan,” kata Biden di pinggiran Kota Chicago pada sebuah acara untuk mempromosikan persyaratan itu.
Biden berada di Desa Elk Grove untuk mengunjungi lokasi konstruksi yang dijalankan Clayco. Pada Kamis yang sama, perusahaan itu mengumumkan bahwa ke depannya mereka akan menerapkan persyaratan vaksinasi atau tes COVID-19 bagi karyawannya.
“Kita harus mengalahkan hal ini,” kata Biden. “Jadi, meskipun saya tidak segera melakukannya, itulah mengapa saya harus memberlakukan persyaratan agar semua orang divaksinasi ketika saya punya wewenang untuk melakukannya.”
Biden, yang memprioritaskan penanganan pandemi setelah menjabat, pada September lalu mengumumkan pemberlakuan persyaratan vaksinasi federal baru bagi 100 juta penduduk Amerika, termasuk karyawan sektor swasta serta tenaga kesehatan dan pegawai kontrak federal.
Kendati demikian, mandat vaksinasi itu mendapat tentangan dari Partai Republik dan kritikus lainnya, yang berpendapat bahwa ini merupakan tindakan berlebihan dari pemerintah dan mencabut hak warga untuk membuat keputusan medis mereka sendiri.
Beberapa pekan terakhir, Asosiasi Merek Konsumen (Consumer Brands Association), yang mewakili 1.700 merek AS, mendesak pemerintahan Biden untuk mempercepat pedoman federal dan mengklarifikasi bagaimana kalangan bisnis diharapkan untuk menerapkan perintah baru vaksinasi itu.
Kelompok usaha juga mengkhawatirkan perihal bagaimana status vaksinasi harus diverifikasi, bagaimana menangani pengecualian yang berkaitan dengan agama, apakah mereka yang bekerja dari rumah perlu divaksinasi, dan siapa yang akan membayar biaya tes COVID-19.
Hingga Kamis, angka kematian akibat COVID-19 di AS mencapai 709.000 dengan lebih dari 44 juta infeksi, menurut penghitungan oleh Universitas Johns Hopkins.
Sekitar 56,2 persen populasi AS telah divaksinasi lengkap per Kamis, menurut data Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (Centers for Disease Control and Prevention/CDC) AS. [Xinhua]