SINGAPURA – Kementerian Kesehatan Singapura melaporkan 38 kasus baru COVID-19 yang ditularkan secara lokal dan 11 kasus impor, menambah total kasus menjadi 61.585.
Dari kasus-kasus lokal tersebut, 21 kasus di antaranya terkait ke kasus sebelumnya, dan 17 kasus saat ini tidak terkait. Di antara mereka, 13 orang sudah ditempatkan di karantina sebelumnya, kata kementerian itu pada Minggu (16/5).
Pada hari yang sama, Kementerian Pendidikan Singapura mengumumkan bahwa semua siswa sekolah dasar, menengah, sekolah menengah pertama, dan Institut Milenia, termasuk siswa dari sekolah Pendidikan Luar Biasa, akan beralih ke Pembelajaran di Rumah sepenuhnya hingga akhir semester pada 28 Mei.
Langkah-langkah pengetatan itu diambil karena “peningkatan tajam jumlah kasus di masyarakat, termasuk lonjakan kasus yang tidak terkait” pada Minggu, kata Kementerian Pendidikan Singapura dalam siaran pers.
Meskipun unit pendidikan prasekolah dan pusat penitipan siswa akan tetap dibuka untuk mendukung orang tua yang harus bekerja, para orang tua didorong untuk menjaga agar anak mereka tetap di rumah selama periode ini.
Secara keseluruhan, jumlah kasus baru di masyarakat meningkat dari 39 kasus di pekan sebelumnya menjadi 131 kasus di pekan lalu. Jumlah kasus tidak terkait di masyarakat juga meningkat dari enam kasus pada pekan sebelumnya menjadi 32 kasus pada pekan lalu, kata kementerian kesehatan.
Dalam perkembangan lain, Menteri Kesehatan Singapura Ong Ye Kung mengatakan seperempat penduduk sudah menerima dua dosis vaksin.
Dia menambahkan bahwa Singapura sedang mempelajari kemungkinan interval pemberian dua dosis vaksin COVID-19 hingga enam sampai delapan pekan, bukan tiga sampai empat pekan seperti saat ini. Dengan demikian, semakin banyak orang dapat menerima dosis pertama. [Xinhua]