CHENGDU – Sebuah tim peneliti internasional mengumumkan penemuan jejak dinosaurus mungil dengan panjang 10,2 milimeter, jejak dinosaurus terkecil yang ditemukan di China.
Ahli paleontologi dari China, Amerika Serikat, Jerman, dan Australia menemukan jejak tridactyl, yang lebarnya 9,6 milimeter, di Kota Zigong, Provinsi Sichuan, China barat daya.
Mereka meyakini bahwa pembuat jejak tersebut adalah Grallator, sebuah theropoda nonunggas yang panjang tapaknya biasanya kurang dari 15 sentimeter.
Para ahli paleontologi mengatakan mereka membutuhkan penelitian lebih lanjut untuk memastikan apakah jejak itu berasal dari spesies muda atau spesies berukuran kecil.
Mereka memperkirakan panjang badan pembuat jejak itu sekitar 12 sentimeter, setara dengan ukuran burung pipit modern.
Menurut para ilmuwan, jejak kecil itu berada di antara 40 lebih jejak lainnya yang ada di atas sebuah lempengan batu. Jejak-jejak itu memiliki ukuran berbeda tetapi bentuknya relatif serupa.
Oleh karena itu, jika jejak itu milik dinosaurus remaja, ini mungkin menyiratkan bahwa spesies tersebut precocial (lahir dengan mata terbuka) atau superprecocial (dapat langsung terbang setelah lahir).
Sebuah artikel tentang penemuan itu diterbitkan secara daring oleh jurnal Historical Biology pada 21 Juni [Xinhua]