SHANGHAI – China meluncurkan pesawat antariksa berawak Shenzhou-13 pada 16 Oktober lalu, mengirim tiga astronaut ke modul inti stasiun luar angkasa Tianhe milik negara itu untuk misi selama enam bulan.
Guna mengatasi masalah penggunaan kamar mandi di luar angkasa, sebuah tim peneliti dari Universitas Donghua di Shanghai, China timur, berhasil mengembangkan “toilet antariksa”.
Sejak tahun 1990-an, tim peneliti dari Universitas Donghua telah melakukan penelitian multidisipliner menggunakan material sanitasi kedirgantaraan. Mereka juga merancang toilet khusus bagi astronaut wanita.
YUAN QINHUA, Profesor di Universitas Donghua:
“Ada tujuh atau delapan jenis material. Toilet itu harus sangat higroskopis sehingga materialnya harus ringan, antibakteri, dan bersifat deodoran. Jika Anda tidak menggantinya dalam waktu yang lama, (toilet) itu tidak akan menimbulkan bau. Ada perangkat pengumpul urin dan perangkat pengumpul feses darurat.
Jika para astronaut tersebut ingin menggunakan toilet, perangkat itu dapat membantu mereka menyelesaikan masalah dengan segera. Terkait misi Shenzhou-13, kami telah menyiapkan perangkat itu sebelumnya, dan para astronaut telah menggunakannya.
Saat periode menstruasi tiba, “toilet antariksa khusus wanita” telah dikembangkan untuk mengatasi masalah itu. Urin dan darah astronaut dipisahkan, dan urin mereka masih dapat didaur ulang.”
Koresponden Kantor Berita Xinhua melaporkan dari Shanghai, China. (XHTV)