PARIS – Kecepatan eksplorasi antariksa China luar biasa dan ada dinamika nyata dalam aktivitas antariksa China, demikian dikatakan peneliti asal Prancis Philippe Coue saat mengomentari peluncuran pesawat luar angkasa China Shenzhou-12.
Menggunakan roket pengangkut Long March-2F, pesawat luar angkasa itu diluncurkan dari Pusat Peluncuran Satelit Jiuquan di Gurun Gobi, China barat laut, pada Kamis (17/6).
“Saya pikir ini momen yang luar biasa dan saya sangat kagum dengan kecepatan perkembangannya,” kata Coue, penulis beberapa buku tentang China dan eksplorasi antariksa
Tiga astronaut China yang menaiki pesawat luar angkasa Shenzhou-12 telah memasuki modul inti stasiun antariksa negara itu, Tianhe. Mereka akan melakukan empat tugas besar dalam pembangunan di orbit stasiun dalam tiga bulan ke depan. Waktu yang akan dihabiskan para astronaut di antariksa “jauh lebih lama dan programnya akan lebih padat,” kata Coue.
“Shenzhou-12 merupakan modul yang memuat banyak benda di dalamnya. Para astronaut akan dengan cepat dapat melakukan lebih banyak eksperimen, dengan eksperimen yang lebih kompleks dan jauh lebih bervariasi,” katanya. Baginya, aktivitas ekstravehicular merupakan salah satu hal baru yang sangat besar dalam penerbangan ini, karena aktivitas ekstravehicular akan diperlukan untuk merakit stasiun dan melakukan perawatan.
“Ini akan menjadi program penting bagi para astronaut dan ini benar-benar awal dari pengoperasian stasiun yang sesungguhnya,” katanya.
“Selain itu lengan robot juga akan terpasang di luar stasiun tersebut. Ini kali pertama stasiun China memiliki alat semacam itu, jadi ini sebuah langkah maju,” tambahnya. Peneliti tersebut, yang juga sangat terkesan dengan wahana penjelajah Mars pertama China, Zhurong, mengatakan misi China memberikan peluang untuk kerja sama internasional. Menyebut bahwa penerbangan antariksa berawak masih menjadi aktivitas yang berisiko namun bermakna bagi masa depan umat manusia di luar angkasa, Coue mengungkapkan harapan terbaiknya bagi para astronaut China. (Xinhua)