Misi Shenzhou-13 China “mencatat rekor nasional enam bulan di orbit” dengan Wang Yaping menjadi “perempuan China pertama yang melakukan spacewalk,” lapor situs berita antariksa dan astronomi Amerika Serikat Space.com.
BEIJING, Kesuksesan misi Shenzhou-13 menunjukkan kemenangan besar bagi rencana China untuk menjelajahi luar angkasa, kata sejumlah pakar dari berbagai negara, yang menyerukan kerja sama internasional lebih erat dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi.
Tiga astronaut pesawat antariksa berawak Shenzhou-13 milik China telah menyelesaikan misi enam bulan di stasiun luar angkasa dan pulang ke Bumi dengan selamat pada Sabtu (16/4).
Misi tersebut menandai bahwa China telah menyelesaikan verifikasi teknologi utama stasiun luar angkasanya, serta mencatatkan rekor dalam hal durasi astronaut China di orbit, menurut Badan Antariksa Berawak China (China Manned Space Agency/CMSA).
Misi Shenzhou-13 China “mencatat rekor nasional enam bulan di orbit” dengan Wang Yaping menjadi “perempuan China pertama yang melakukan spacewalk,” lapor situs berita antariksa dan astronomi Amerika Serikat Space.com.
Para astronaut China, atau disebut juga taikonaut, melakukan dua spacewalk(aktivitas di luar pesawat luar angkasa), melaksanakan lebih dari 20 eksperimen sains berbeda, serta menyampaikan dua kuliah pendidikan secara livedi antariksa, lanjut laporan itu.
Menyebut kesuksesan para astronaut sebagai kemenangan besar bagi program eksplorasi luar angkasa China, Cavince Adhere, seorang akademisi hubungan internasional yang berbasis di Kenya, menekankan bahwa sebagai negara berkembang utama, kemajuan China dalam ilmu luar angkasa menjadi inspirasi bagi dunia selatan yang lebih luas.
Dengan membangun stasiun luar angkasa sendiri, China akan memperluas jangkauan ilmiahnya, tutur Adhere, yang menambahkan bahwa program eksplorasi luar angkasa China juga terbuka bagi negara-negara berkembang lainnya.
Sebagai contoh, Beijing sedang bekerja sama dengan negara-negara Afrika dalam beragam tema eksplorasi luar angkasa, ujar akademisi itu. “Program pertukaran seperti ini telah secara signifikan mendongkrak kapasitas program pengembangan luar angkasa di benua tersebut.”
Lameck Odada, seorang ekonom di Universitas Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Namibia, mengatakan bahwa pencapaian China dalam pembangunan stasiun luar angkasa dan eksplorasi luar angkasa ini terbilang luar biasa, serta berkontribusi bagi upaya manusia dalam eksplorasi antariksa.
Odada menyampaikan harapan bahwa China akan membagikan terobosannya dalam bidang riset dan teknologi ilmiah serta terus memperkuat kerja sama dengan negara lain.
Menyebut misi Shenzhou-13 “benar-benar sukses”, Brad Tucker, seorang pakar astrofisika dan kosmologi di Universitas Nasional Australia, mengatakan kepada Xinhua bahwa “penting untuk bergerak maju dengan stasiun luar angkasa dan pengoperasian penuh jangka panjang.”
Misi ini telah menunjukkan bahwa astronaut China “mampu melaksanakan penerbangan antariksa jangka panjang, yang membuat tujuan dan rencana masa depan Bumi untuk Bulan maupun antariksa yang lebih luas menjadi menarik,” kata Tucker. [Xinhua]