LONDON – Kecuali kebiasaan mengisi daya diubah, atau perusahaan penyedia kelistrikan Inggris National Grid melakukan peningkatan, ada kekhawatiran bahwa kebutuhan pengisian daya dari jutaan kendaraan listrik baru dapat menyebabkan pemadaman listrik di beberapa bagian negara itu, demikian diperingatkan dalam laporan parlemen Inggris pada Rabu (28/7).
Masih menjadi pertanyaan apakah pemerintah Inggris saat ini cukup untuk mewujudkan infrastruktur pengisian daya umum yang dibutuhkan di seluruh wilayah Inggris dan apakah dapat menguntungkan semua orang, papar laporan Komite Transportasi House of Commons, dan majelis rendah Parlemen Inggris.
Pengisian daya infrastruktur yang dapat diakses dan andal harus tersedia pada 2030, tetapi pengemudi yang tinggal di daerah pedesaan atau terpencil atau yang tidak memiliki area parkir di luar badan jalan (off-street) berisiko kurang terlayani, lanjut laporan itu.
“Ketika penggunaan mobil kembali ke level sebelum pandemi, kita harus tetap fokus pada target, yaitu semua mobil dan van baru harus ditenagai listrik paling lambat pada 2035. Guna membantu konsumen mewujudkan dunia nol emisi, memilih untuk mengendarai kendaraan listrik harus dapat dilakukan semulus mungkin, ” tutur Ketua Komite Transportasi Huw Merriman.
Merriman mengatakan pengisian kendaraan listrik harus nyaman, mudah, serta murah, dan pengemudi jangan sampai terhambat oleh lokasi tempat tinggal mereka atau bagaimana mereka mengisi daya kendaraan mereka. Inggris menargetkan melarang penjualan mobil berbahan bakar bensin dan solar baru pada 2030 sebagai bagian dari upaya mewujudkan komitmen yang mengikat secara hukum untuk menurunkan emisi gas rumah menjadi nol pada 2050.
Masyarakat internasional, baik negara berkembang maupun negara maju, telah menyadari pentingnya bekerja sama dalam menanggulangi perubahan iklim. Pada 2021, China dan Inggris masing-masing akan menjadi tuan rumah pertemuan ke-15 Konferensi Para Pihak Konvensi Keanekaragaman Hayati (COP15) dan pertemuan ke-26 Konferensi Para Pihak Perubahan Iklim PBB (COP26). [Xinhua]