VIENTIANE – Proyek catu daya (power supply) untuk Jalur Kereta China-Laos mulai beroperasi setelah listrik ditransmisikan dari gardu listrik Khoksaad di pinggiran ibu kota Laos, Vientiane, ke Gardu Listrik Traksi Selatan Vientiane dari Jalur Kereta China-Laos pada Minggu (26/9).
Proyek catu daya untuk Jalur Kereta China-Laos itu merupakan proyek jaringan listrik bangun-guna-serah (build-operate-transfer/BOT) pertama di Laos, proyek kunci guna menjamin pengoperasian Jalur Kereta China-Laos seperti yang telah dijadwalkan dan membangun komunitas China-Laos dengan masa depan bersama.
Pembangunan proyek ini dimulai pada akhir 2019 dan rampung pada Maret tahun ini. Itu termasuk pembangunan 20 sirkuit jalur transmisi 115 kV dengan total panjang 257 km serta mencakup 11 bay atau tempat terpasangnya peralatan instalasi transmisi listrik di 10 gardu listrik untuk memasok listrik dari jaringan listrik perusahaan milik pemerintah Laos, Electricite du Laos (EDL), ke 10 gardu traksi Jalur Kereta China-Laos.
Laos-China Power Investment Company, yang disponsori bersama oleh China Southern Power Grid (CSG) dan EDL, didirikan pada November 2019 di Vientiane untuk berinvestasi, membangun, dan mengoperasikan proyek catu daya tersebut.
Selama konstruksinya, para insinyur China dari CSG secara ketat mengikuti standar konstruksi, memastikan keselamatan teknik, serta mengimplementasikan langkah-langkah pencegahan dan pengendalian epidemi COVID-19 untuk melanjutkan proyek tersebut secara tertib.
Jalur Kereta China-Laos merupakan proyek penyelarasan strategis antara Inisiatif Sabuk dan Jalur Sutra yang diprakarsai China dan strategi Laos untuk mengubah dirinya dari negara yang terkurung daratan menjadi pusat yang terhubung dengan daratan.Proyek Jalur Kereta China-Laos dimulai pada Desember 2016 dan dijadwalkan rampung serta beroperasi pada Desember 2021 mendatang.
Koresponden Kantor Berita Xinhua melaporkan dari Vientiane. (XHTV)