BERLIN – Pendapatan BioNTech melonjak menjadi 5,3 miliar euro (1 euro = Rp16.972) pada kuartal kedua (Q2) 2021, naik dari 42 juta euro pada periode yang sama tahun lalu, seperti diumumkan oleh perusahaan bioteknologi asal Jerman tersebut pada Senin (9/8).
Perkiraan laba bersih yang diraup oleh BioNTech pada Q2 naik menjadi 2,8 miliar euro berkat penjualan vaksin COVID-19 buatannya, menyusul kerugian sebesar 88,3 juta euro pada periode yang sama tahun lalu, menurut perusahaan itu.
BioNTech, bersama dengan Pfizer, mengirim lebih dari 1 miliar dosis vaksin COVID-19 ke seluruh dunia pada paruh pertama 2021.
“Kami bangga mencapai tonggak besar ini hanya dalam waktu enam bulan dan membuat perbedaan bagi orang-orang lewat teknologi mRNA milik kami,” ujar CEO sekaligus salah satu pendiri BioNTech Ugur Sahin.
BioNTech telah meneken kontrak dengan Pfizer untuk memasok lebih dari 2,2 miliar dosis vaksin COVID-19 buatannya tahun ini, dan lebih dari 1 miliar dosis vaksin pada 2022 mendatang. Perusahaan asal Jerman itu menaikkan proyeksi penjualan vaksin tahun ini menjadi 15,9 miliar euro.
BioNTech menekankan bahwa akuisisi terhadap platform pengembangan terapi sel TCR dan sebuah fasilitas produksi di Gaithersburg, Amerika Serikat, baru-baru ini merupakan langkah penting dalam mencapai “tujuan membangun sebuah perusahaan bioteknologi global untuk pengobatan kanker individual.” [Xinhua]