SHIJIAZHUANG – Di dalam bengkel produksi Xingtai Tianfu Bicycle Co, Ltd, yang berada di Kabupaten Pingxiang, Provinsi Hebei, China utara, deretan sepeda gunung (mountain bike/MTB) yang didesain dan dipesan khusus untuk pasar Indonesia sedang dirakit.
“Desain produk sepeda ini memilih warna hitam, merah, hijau dan lainnya, menggunakan hub roda aluminium tinggi, jari-jari pendek, jadi keseluruhan lebih kuat dan indah. Garpu (fork) depan menggunakan peredam kejut (shock breaker) yang ditingkatkan untuk menahan beban hingga 150 kg. Setelah diluncurkan, produk ini sangat laris di pasar Indonesia,” kata Li Shaojie, direktur kantor umum Tianfu Bicycle.
Li Shaojie menjelaskan bahwa perusahaannya saat ini memiliki tujuh lini pengelasan, tiga lini perakitan, serta basis penelitian dan pengembangan inovatif. Setiap tahun, hampir satu juta produk sepeda gunung, sepeda anak, dan suku cadang sepeda diekspor ke Indonesia.
“Alih-alih mengimpor sepeda utuh, produsen Indonesia kini mengimpor lebih banyak suku cadang dari perusahaan kami dan merakitnya secara lokal, tidak hanya untuk meningkatkan lapangan tenaga kerja lokal, tetapi juga mempermudah konsumen untuk membeli sepeda dengan harga terjangkau. Pada saat yang sama, kerja sama ini juga kondusif bagi peningkatan penelitian dan pengembangan kami, menciptakan produk yang lebih cocok untuk pasar luar negeri. Dapat dikatakan bahwa kami telah mencapai situasi yang saling menguntungkan (win-win) dengan produsen Indonesia,” tutur Sun Guiqing, operator perdagangan luar negeri di Hebei Jiusheng Sepeda Co., Ltd., seraya mengatakan bahwa perusahaannya telah mengembangkan dan merancang beberapa produk yang sesuai dengan kebiasaan bersepeda dan selera konsumen lokal di Indonesia.
Pingxiang merupakan basis produksi suku cadang sepeda terbesar di China, terdapat kurang lebih 6.700 pelaku pasar, dan hampir 100.000 karyawan.
Presiden Asosiasi Industri Sepeda Pingxiang Deng Chengxun mengatakan, karena faktor-faktor seperti dampak pandemi COVID-19, gangguan pengiriman logistik, harga bahan baku yang terus naik, dan lain sebagainya, ketidakstabilan dan ketidakpastian bisnis perdagangan luar negeri semakin nyata. Untuk mengatasi faktor negatif yang merugikan, perusahaan-perusahaan sepeda di Pingxiang memilih memangkas keuntungan mereka sendiri dan berusaha mencapai situasi win-win dengan mitra luar negeri mereka termasuk mitra dari Indonesia, mengatasi masa sulit saat ini, serta mencari peluang lebih baik di masa depan. [Xinhua]