Foto yang diabadikan pada 24 November 2022 ini memperlihatkan gedung Bank of Korea (BOK) di Seoul, Korea Selatan. (Xinhua/Wang Yiliang)
Disparitas pendapatan di Korea Selatan melebar pada tahun lalu dengan rasio pendapatan siap dibelanjakan yang disesuaikan untuk kelompok teratas terhadap pendapatan kelompok terbawah mencapai 5,96 pada 2021, lebih tinggi dari 5,85 pada tahun sebelumnya.
SEOUL, 2 Desember (Xinhua) — Disparitas pendapatan warga Korea Selatan (Korsel) melebar tahun lalu akibat pendapatan transfer publik yang lebih rendah untuk kelompok berpenghasilan rendah, tunjuk data pemerintah pada Kamis (1/12).
Rata-rata pendapatan siap dibelanjakan yang disesuaikan (adjusted disposable income) tercatat 36,69 juta won (1 won = Rp12) pada 2021, naik 6,3 persen dari tahun sebelumnya, menurut data gabungan dari Statistics Korea, Layanan Pengawas Keuangan (Financial Supervisory Service/FFS), dan Bank of Korea (BOK).
Pendapatan siap dibelanjakan yang disesuaikan mengacu pada pendapatan yang siap untuk dibelanjakan rumah tangga, termasuk pendapatan yang diperoleh, bisnis, properti, dan transfer publik dikurangi pengeluaran transfer publik, disesuaikan dengan jumlah anggota keluarga.
Pejalan kaki terlihat di depan Bank of Korea (BOK) di Seoul, Korea Selatan, pada 24 November 2022. (Xinhua/Wang Yiliang)
Di antara kelompok pendapatan 20 persen terbawah, pendapatan siap dibelanjakan yang disesuaikan naik 4,5 persen menjadi 12,32 juta won tahun lalu, sedangkan pendapatan untuk kelompok pendapatan 20 persen teratas naik 6,5 persen menjadi 73,39 juta won.
Rasio pendapatan siap dibelanjakan yang disesuaikan untuk kelompok teratas terhadap pendapatan kelompok terbawah mencapai 5,96 pada 2021, lebih tinggi dari 5,85 yang tercatat pada tahun sebelumnya.
Disparitas pendapatan yang melebar itu disebabkan oleh berkurangnya hibah bantuan pemerintah untuk rumah tangga berpenghasilan rendah dan wiraswasta yang menderita akibat pandemi COVID-19. [Xinhua]