NANNING, 31 Agustus (Xinhua) — Ajang China-ASEAN Expo (CAEXPO) ke-18 akan digelar baik secara daring maupun luring di Nanning, ibu kota Daerah Otonom Etnis Zhuang Guangxi, China selatan, pada September mendatang, seperti disampaikan oleh pihak penyelenggara.
Ini merupakan puncak musim buah-buahan dari negara-negara anggota Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN). Para pekerja sibuk mengemas buah-buahan yang mencakup durian, manggis, dan kelapa di sebuah gudang perdagangan elektronik (e-commerce) di Nanning, sementara seorang pembuat konten siaran langsung daring (livestreamer) menjualnya di dunia maya.
Guangxi dianggap sebagai garis depan dan jendela bagi keterbukaan dan kerja sama China dengan ASEAN. Bagi Qin Qingxian, seorang manajer gudang e-commerce, ajang CAEXPO telah membantu meningkatkan kualitas durian impor.
Penyelenggaraan tahun ini akan membantu memperluas fungsi platform pameran tersebut. Selain itu, gelaran itu juga akan membantu konstruksi Inisiatif Sabuk dan Jalur Sutra dengan Kemitraan Ekonomi Komprehensif Regional (Regional Comprehensive Economic Partnership/RCEP).
Pada 2020, nilai perdagangan antara China dan ASEAN mencapai 684,6 miliar dolar AS (1 dolar AS = Rp14.374), berkebalikan dengan tren yang ada, dan mencatatkan peningkatan secara tahunan (year on year) sebesar hampir 6,7 persen.
China tetap menjadi mitra dagang terbesar ASEAN selama 12 tahun berturut-turut sejak 2008. Pada 2020, ASEAN juga menjadi mitra dagang terbesar bagi China.
[Diproduksi oleh Xinhua Global Service]