HANOI – Di tengah merebaknya wabah COVID-19 yang berkepanjangan serta dampak sosial ekonomi yang dihasilkannya, China telah membantu negara-negara anggota Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) dalam perjuangan mereka memerangi pandemi.
Sejauh ini, China telah menyalurkan lebih dari 300 juta dosis vaksin COVID-19 kepada negara-negara anggota ASEAN, pasokan medis darurat dalam jumlah yang besar, serta dukungan tim medis.
Vietnam salah satunya. China telah sepakat untuk menyediakan hampir 40 juta dosis vaksin kepada negara itu, termasuk jumlah yang disumbangkan dan dijual tahun ini, menurut Konsulat Jenderal China di Ho Chi Minh City.
Selain penyediaan vaksin, China juga berperan sebagai batu loncatan bagi sejumlah negara untuk mempercepat perdagangan, investasi, transportasi, dan pariwisata, kata sejumlah pejabat dan ekonom Vietnam.
Selain itu, China secara aktif memfasilitasi perdagangan di ASEAN melalui peluncuran layanan kereta api lintas batas, tutur seorang pejabat perusahaan negara Vietnam Railway Corporation kepada Xinhua pada Senin (25/10).
Menurut data resmi China, nilai perdagangan antara China dan ASEAN melonjak 85 kali lipat menjadi 684,6 miliar dolar AS (1 dolar AS = Rp14.184) pada 2020 dibandingkan dengan kurang dari 8 miliar dolar AS pada 1991, menjadikan kedua pihak sebagai mitra dagang terbesar bagi satu sama lain.
China juga menjadi negara anggota non-ASEAN pertama yang merampungkan ratifikasi perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Regional (Regional Comprehensive Economic Partnership/RCEP) yang diteken oleh 15 negara Asia-Pasifik, termasuk China dan 10 negara anggota ASEAN pada November tahun lalu.
Mencakup kawasan dengan nilai Produk Domestik Bruto (PDB) gabungan sebesar 26,2 triliun dolar AS, atau sekitar 30 persen dari PDB global, RCEP merupakan kesepakatan perdagangan bebas terbesar di dunia. [Xinhua]