NANCHANG – Jin Zhufu, seorang pengusaha yang bergerak di bidang pengolahan bambu, berhasil mengatasi kesulitan keuangannya melalui pinjaman bank khusus yang diperolehnya dengan menggadaikan sebidang lahan pohon selama 15 tahun.
“Dengan pinjaman senilai 850.000 yuan (1 yuan = Rp2.238), saya tidak hanya dapat melunasi utang saya namun juga memperluas bengkel pengolahan bambu saya,” kata Jin dari wilayah Zixi di Provinsi Jiangxi, China timur.
Sebelumnya, lahan seluas 33,3 hektare yang ditanami pohon kayu merah, alih-alih bambu, sulit menghasilkan keuntungan bagi Jin. Berkat “Bank Liangshan” setempat, bank sejenis pertama di Jiangxi, sumber daya hijau yang pernah dianggap tidak berguna oleh Jin kini dapat diubah menjadi aset.
Nama “Bank Liangshan”, atau “bank dua gunung”, berasal dari konsep “dua gunung” dari kepemimpinan China, yang menurutnya “air jernih dan pegunungan yang subur merupakan aset yang tak ternilai”.
Bank Zixi Liangshan didirikan pada Agustus 2020 sebagai bagian dari upaya provinsi tersebut sebagai zona percontohan konservasi ekologi nasional. Bank itu bukanlah lembaga keuangan, melainkan berfungsi sebagai platform untuk mengintegrasikan hak pengelolaan sumber daya hijau untuk memanfaatkannya dengan lebih baik. Bagi mereka yang telah menggadaikan sumber daya ke platform tersebut, bank komersial lokal akan memberikan pinjaman untuk mereka.
Alih-alih hanya memegang lahan Jin, platform tersebut bekerja sama dengan asosiasi industri ekologi lokal, dan menyewakannya kepada perusahaan untuk produksi dengan dasar melindungi ekologi.
Selanjutnya, lahan yang di atasnya tertanam pohon kayu merah disewakan kepada perusahaan pariwisata lokal untuk mengembangkan pariwisata ekologi.
He Yamin, manajer umum sebuah perusahaan lokal, mengatakan pihaknya telah menyewa sebidang lahan bambu dari platform itu untuk memproduksi rebung, yang nantinya akan diolah menjadi makanan ringan.
“Produk rebung basah kami harganya lima kali lipat dibandingkan harga rebung kering yang ditanam di lahan tersebut pada masa lalu. Nilai tambahnya 10 kali lipat,” kata He.
Jin Jianhua, direktur kantor keuangan wilayah tersebut, mengatakan Zixi memiliki tingkat tutupan hutan 87,7 persen, tetapi pendapatan yang dihasilkan dari hutan ini menyumbang kurang dari 1 persen dari total pendapatan para petani.
Namun, sejak didirikannya Bank Zixi Liangshan, platform tersebut telah mengintegrasikan sumber daya hutan hingga 6.700 hektare. Setelah dilakukan penilaian, sumber daya hutan tersebut digunakan untuk industri makanan hijau, pariwisata, atau perdagangan karbon atau ditingkatkan dengan pohon bernilai tambah lebih tinggi.
“Dengan Bank Liangshan sebagai platform untuk mengintegrasikan sumber daya hijau, vitalitas pasar telah dilepaskan,” kata pejabat itu. [Xinhua]