WARTABUANA – Tim polo air putra Indonesia kalah dari tuan rumah Singapura sehingga harus puas peroleh medali perak SEA Games 2015 di OCBC Aquatic Arena Singapura, Selasa (16/6/2015). Medali itu menjadi pamungkas perolehan medali kontingen Indonesia.
Pada laga terakhir cabang polo air yang dipertandingan dengan sistem round robin itu tim Indonesia takluk dengan skor 10-15 (6-7). Singapura pun melenggang ke podium juara dengan meraih medali emas. Sedangkan medali perunggu nomor itu diraih oleh Thailand yang menempati peringkat ketiga.
Singapura mengumpulkan nilai tertinggi dengan lima kemenangan penuh, sedangkan Indonesia tiga kali menang dan sekali kalah.
“Medali perak ini merupakan hasil maksimal dari tim, mereka melakukan perlawanan sengit dan semua tahu bagaimana kami berjuang untuk mendapatkan emas meski harus puas di peringkat kedua,” kata pelatih Tim Polo Air Indonesia Kevin Legawa.
Perjalanan Timnas Indonesia cukup mulus pada tiga laga awal yakni mengalahkan Filipina 22-6, melibat Malaysia 11-5 dan mengatasi Thailand 13-9.
Dengan demikian, maka tim polo air Indonesia mempersembahkan satu perak dan satu perunggu yang diraih oleh tim putri.
Pada pertandingan yang digelar pada hari terakhir SEA Games 2015 itu, tim Indonesia melakukan perlawanan ketat. Tim Indonesia adalah satu-satunya peserta yang mampu mengimbangi permainan tuan rumah dengan jumlah gol dua digit.
Padahal tiga tim lainnya dibantai Singapura dengan skor telak yakni Filipina dikalahkan 23-2, Thailand 17-2 dan Malaysia dipaksa menyerah dengan skor yang juga telak 19-4.
Sempat tertinggal 1-3 di kuarter pertama, Indonesia berhasil memberikan perlawanan dan terus menjaga selisih 10-12 pada akhir kuarter ketiga. Namun, pada kuarter terakhir, Brandley Ignatius Legawa dkk tak mampu mencetak gol tambahan sehingga harus takluk 10-15.
“Pertandingan tadi bukan hanya melawan Singapura saja. Tapi juga seperti melawan pendukung tuan rumah. Tapi ini bagus untuk pembinaan mental teman-teman yang masih muda,” ujar kapten Indonesia, Reza Auditya Putra.
Menurut pelatih kepala tim polo air Indonesia, Jovinus Carolus Legawa, secara teknik permainan Indonesia sudah lebih bagus dari Singapura. Ia justru menyoroti sejumlah kejanggalan yang terjadi pada kuarter akhir yang justru merugikan pihak Indonesia hingga akhirnya kembali menelan kekalahan dari Singapura. []