WARTABUANA – Pebalap Ducati Team, Jorge Lorenzo membutuhkan fairing aerodinamika (Winglet) pada Desmosedici GP18 besutannya agar dapat dipacu maksimal pada seri ketiga MotoGP Amerika di Circuit of The Americas, Austin, Minggu (22/4/2018).
Ducati memperkenalkan fairing anyar saat balapan Brno musim lalu, yang ternyata berdampak baik pada proses adaptasi, serta progres Lorenzo bersama pabrikan Italia. Namun, konsep aerodinamika tak cocok dengan motor baru Ducati.
“Kami membuat evoluasi dari winglet tahun lalu. Evolusi baru ini kami uji coba di Buriram (tes pramusim) pada motor baru, tetapi tidak bekerja di tikungan. Beberapa hal aneh di pertengahan tikungan tidak bekerja. Kami menemukannya di Qatar, dan saat ini, kompromi terbaik adalah tanpa winglet,” kata Lorenzo.
Usai menggunakan fairing standar dalam balapan pembuka, Lorenzo kemudian beralih ke evolusi aerodinamika 2017 di Argentina. Ia berharap versi baru fairing bakal lolos homologasi ketika MotoGP Amerika dihelat akhir pekan ini. “Kami tidak bisa memaksakan regulasi, untuk saat ini, kami berharap memiliki (homologasi) di Austin,” tandasnya.
“Juga saat ini, kami hanya punya dua opsi, karena regulasi yang ada bukanlah terbaik bagi kami untuk bisa bebas mencoba banyak hal. Jadi, untuk saat ini, kombinasi terbaik itu tanpa winglet. Tapi saya benar-benar berpikir, saya percaya sangat membutuhkan winglet pada motor demi merasa lebih baik dengan bagian depan. Semoga (saya) memakainya (fairing aerodinamika) sesegera mungkin,” ungkapnya.
Lorenzo mengawali 2018 jauh dari kata menggembirakan. Ia terjatuh di Qatar lantaran mengalami masalah kegagalan fungsi rem. Lalu, di Argentina pebalap berjuluk X-Fuera gagal ke Q2 dan meraih finis 15 besar.
“Saya butuh lebih banyak feeling, lebih banyak kestabilan pada motor, dan memiliki kepercayaan diri, untuk membuka gas penuh secepat mungkin agar masuk tikungan dengan keyakinan dan downforce,” ucapnya. “Semoga saja ada kemungkinan ini (fairing aerodinamika) untuk saya sesegera mungkin,” harapnya.[]