TOKYO – Sekitar 10.000 dari 80.000 sukarelawan Olimpiade dan Paralimpiade Tokyo mengundurkan diri dari ajang tersebut, yang rencananya akan dimulai 50 hari lagi, menurut sejumlah laporan di Tokyo pada Rabu (2/6).
CEO panitia penyelenggara Tokyo 2020 Toshiro Muto, dikutip kantor berita Jepang Kyodo News, mengatakan: “Tidak diragukan lagi bahwa salah satu alasannya adalah kekhawatiran penularan virus corona.”
Muto pun berjanji pengunduran diri para sukarelawan ini tidak akan memengaruhi jalannya Olimpiade.
Sebanyak 80.000 sukarelawan dipilih dari sekitar 200.000 pelamar di seluruh dunia. Sebanyak 64 persen di antaranya merupakan warga negara Jepang, sementara warga negara asing meliputi 10 persen.
Muto sebelumnya mengatakan bahwa sukarelawan asing tidak akan diperbolehkan untuk membantu gelaran Olimpiade kali ini, sebagai upaya pencegahan terhadap pandemi COVID-19.
Dia menambahkan hanya mereka yang memiliki “keterampilan khusus” yang dibutuhkan untuk mendukung kelancaran Olimpiade yang dapat tetap berpartisipasi dan memasuki Jepang di bawah aturan masuk khusus.
Sumber yang mengetahui masalah tersebut mengungkapkan bahwa pengecualian ini dapat dibuat untuk “sekitar 500 sukarelawan,” yang akan diseleksi dari sekitar 2.000 orang yang tinggal di luar negeri, papar Kyodo News. [Xinhua]