SYDNEY – Komite Olimpiade Australia (Australian Olympic Committee/AOC) memuji keputusan pemerintah federal untuk memvaksinasi para atlet Olimpiade Tokyo dan berjanji vaksinasi tersebut tidak akan menambah beban pada sistem publik.
Menteri Kesehatan Australia Greg Hunt dan Menteri Olahraga Richard Colbeck pada Selasa (27/4) mengumumkan bahwa Kabinet Nasional telah setuju untuk memvaksinasi atlet dan staf pendukung yang akan berpartisipasi dalam Olimpiade dan Paralimpiade Tokyo di bawah kelompok prioritas 1b. Vaksinasi akan menggunakan vaksin Pfizer dan AstraZeneca, dengan vaksin AstraZeneca diperuntukkan bagi anggota tim yang berusia di atas 50 tahun.
Pasokan vaksin COVID-19 akan tersedia bagi sekitar 2.050 warga Australia yang ditentukan oleh AOC dan Paralimpiade Australia.
Dalam pernyataannya pada Selasa malam, CEO AOC Matt Carroll mengatakan, “Ratusan atlet, pelatih, dan keluarga mereka yang sangat bersyukur akan berlega hati karena mengetahui kerja keras mereka selama lima tahun ini tidak sia-sia. Tambahan keyakinan inilah yang mereka cari.”
Menurut Carroll, AOC akan bekerja sama dalam hal logistik dengan mitranya Aspen Medical untuk memastikan vaksinasi atlet tidak menimbulkan beban tambahan pada sistem publik dan akan terus berupaya menjaga keamanan tim Olimpiade Australia sebelum, selama, dan setelah perhelatan tersebut.
“Kami sedang menunggu versi kedua dari pedoman kesehatan dan keselamatan Tokyo serta pedoman lebih lanjut pada Juni. Tindakan khusus kami sendiri akan difinalisasi setelah kami memiliki gambaran lengkap itu,” katanya.
Tim Australia yang akan berangkat ke Tokyo kemungkinan besar terdiri dari 450-480 atlet yang berkompetisi dalam 30 lebih cabang olahraga. [Hao Yalin/xinhua]