JAKARTA, WB – Mantan Ketua Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) DKI Ramdansyah mengatakan niatnya mencalonkan diri sebagai orang nomor satu di Jakarta ingin mengkampanyekan Betawi.
Mantan Sekretaris Tim Sukses Rhoma Irama for Presiden RI ini menjelaskan kampanye Betawi yang dimaksud adalah Betawi saat ini sudah terasa terpinggirkan baik ekonomi maupun politik. Untuk itu, kembali ke Betawi sebagai konsep Pilkada 2017 menurutnya perlu didengungkan.
“Asumsi ini menurut saya perlu diluruskan dengan frame berpikir kembali ke Betawi sebagai budaya puncak yang berhasil menjaga Jakarta tetap plural,” kata dia saat dihubungi Wartabuana.com, Jakarta, Rabu (13/5/2015).
Pria yang pernah mengenyam pendidikan di Kriminologi UI ini akan maju di Pilgub 2017 dari jalur perseorangan.
“Saya sendiri mendapat dukungan dari bang Haji Rhoma Irama,” jelas dia.
Lebih lanjut dia menambahkan sebagai Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama sampai sekarang memimpin karena sikap plural dari etnis Betawi.
“Kembali ke Betawi secara ekonomi terpinggirkan lenih kepada strategi pembangunan nasional,” imbuh dia.
Lahir di Jakarta sambung dia merupakan keunggulan sendiri. “Keberadaan Betawi baik turunan, Betawi tanjakan dan pengkolan yang masih mengaku Betawi atau orang Jakarta dan masih memiliki tanah atau aset ekonomi merupakan keunggulan tersendiri,” ujar dia.
Dia berharap nantinya para bakal calon Gubernur DKI tidak melakukan kecurangan seperti money politic. Jika ada yang melakukan menurutnya harus dipidanakan. Yang sebelumnya dirinya juga telah melakukan uji materi Perpu uji materi Perpu UU no 8 tahun 2015 tentang pilkada.
“Karena melakukan politik uang tidak ada ancaman pidananya dan tidak bisa dibatalkan karena tidak ada putusan pengadilan. Hal ini bertentangan pasal 28 D UUD 1945 tentang kesamaan warga negara dalam hukum dan pemerintahan,” tandasnya. []