JAKARTA, WB – Puluhan Warga Negara Asing (WNA) asal Tiongkok yang diamankan polisi ternyata merupakan sindikat penipuan online dan telepon dengan sasaran WNA Tiongkok yang memiliki kartu kredit.
Selasa (5/5/2105) lalu Polda Metro Jaya mengamankan 34 WNA asal Tiongkok di sebuah rumah di Jalan Kenangan Kavling 44 RT 07 RW 02, Cilandak Timur, Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Dalam rumah yang diperkirakan memiliki luas 400 meter persegi itu, ada pembantu dan tukang masak.
“Jadi mereka sindikat penipuan lewat cyberfroud, semua lewat internet. Mereka seolah-olah dari pihak bank, sudah ada data. Ada yang berperan sebagai petugas bank, call data enter,” ujar Kepala Sub Direktorat Kejahatan dan Kekerasan Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, AKBP Herry Heryawan, Kamis (7/5/2015).
Dikatakan Herry, modus mereka menelepon korban dan berpura-pura menyampaikan jika kartu korban kreditnya sudah habis atau bermasalah.
“Jadi mereka rayu korban supaya bisa dapat digit kartu kredit, tiga digit nomor kartu. Kalau ada yang respons, itu yang ditipu. Dipakai kartu kreditnya. Tapi tidak semua yang mereka telepon (kena tipu),” kata Herry.
Sementara itu, penerjemah Bahasa Tiongkok, Kelly Tranoto menyampaikan, begitu datang ke Indonesia, mereka langsung dilatih para pelaku sindikat penipuan yang saat ini masih buron.
“Diajarkan cara ngomong untuk meyakinkan korban agar kena tipu, yang ditipu pegawai pemerintah, pejabat yang korupsi. Korbannya warga negara Tiongkok,” kata Kelly.
Untuk waktu kerja mereka ditulis di sebuah papan. Mulai pukul 08.00 WIB pagi sampai 17.00 WIB sore. “Mereka rolling. Mereka datang ke sini disuruh seperti itu. Digaji 2000 Yuan atau sekitar Rp 6 juta per bulan,” ujar Kelly.
Awalnya, mereka dijanjikan bekerja di sebuah kantor, restoran dan hotel. Tapi begitu sampai di Indonesia, justru dimasukan dalam sindikat. “Semua tidak punya KTP. Mereka juga hanya sekali saja bertemu dengan penjemputnya (DPO),” ungkap Kelly.
Kelly melanjutkan, para WNA itu ada yang baru dua minggu datang dan ada juga yang sudah satu tahun. Mereka tidak saling kenal. “Umurnya rata-rata 20 sampai 40 tahun. Kalau cowok dari Fujian, sedangkan cewek ada dari Shen Zen,” kata Kelly.[]