JAKARTA, WB – Kubu Prabowo – Hatta yang tergabung dalam Persaudaraan Pemuda Indonesia dan Presidium Poros Pelajar Santri Indoensia menilai surat terbuka yang dikirim tokoh Katolik Franz Magnis Suseno terhadap Prabowo salah kaprah karena ditulis secara parsial.
Ketua Persaudaraan Pemuda Indonesia, Delianur mengatakan, Franz tidak paham apa yang dimaksud dengan `perang badar` yang pernah dikatakan oleh Amien Rais terkait pemilu presiden kali ini. Menurutnya yang dimaksud perang badar bukalah peperangan antara orang kafir dan muslim melainkan semangat yang dibawa oleh kaum muslim.
“Kritik Romo terhadap Amien Rais mengenai `perang badar` selain keliru juga sangat dangkal,” ujarnya di Jakarta, Jumat (4/7/2014).
Kemudian, surat terbuka Franz mengenai tudingan pelanggaran HAM terhadap Prabowo, juga dianggap tidak pantas untuk diperdebatkan. Menurutnya pelanggaran HAM di Indonesia masih bias jika hanya mempersoalkan kerusuhan pada tahun 1998. Bagi Delianur masih banyak pelanggaran HAM yang terjadi di Indonesia tapi tidak pernah diungkap.
“Peristiwa Talangsari di Lampung, Tanjung Priok di Jakarta Utara, dan lain-lain adalah tragedi pelanggaran HAM yang mesti mendapat perhatian yang sama,” terangnya.
Lebih lanjut, Delianur mengatakan, surat Franz mengenai kemungkinan besar Prabowo akan merangkul Islam garis keras jika berhasil memenangkan pemilu presiden, juga dianggap tidak benar karena identik menghubungkan ormas Islam dengan kekerasan.
Untuk itu, ia meminta tokoh agama Katolik itu untuk mengoreksi kembali tulisanya dan meminta maaf kepada publik. “Kami meminta Romo mengoreksi dan meminta maaf atas kekeliruan-kekeliruan yang ada dalam surat terbuka tersebut. Karena surat tersebut tidak haya memuat kekeliruan tetapi juga menimbulkan prasangka negatif dalam kehidupan keberagaman kita,” tegasnya. []