KAIRO – Di kota resor Laut Merah Sharm El-Sheikh di Mesir, beberapa perusahaan China membahas dan berusaha memberikan berbagai solusi dalam mencapai netralitas karbon.
Acara tersebut dilakukan di sela-sela Konferensi Para Pihak Konvensi Kerangka Kerja PBB tentang Perubahan Iklim ke-27 (COP27) yang berlangsung di Sharm El-Sheikh.
CAO HUI, Wakil Presiden, Public Affairs Huawei Uni Eropa Barat:
“Jika Anda ingin mencapai masa depan hijau yang lebih baik, kita membutuhkan sarana digital untuk mendukungnya. Dari pihak Huawei, kami sedang mengerjakan tiga tujuan. Pertama, untuk mengurangi emisi karbon dalam infrastruktur TIK (teknologi informasi dan komunikasi), menggunakan lebih sedikit energi dan membuka lebih banyak lalu lintas (traffic) dan juga throughput data. Kedua, kami meningkatkan penggunaan energi terbarukan melalui Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB), Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS), dan sumber energi hijau. Ketiga, untuk meningkatkan keterlibatan teknologi TIK di sektor vertikal, dan juga TIK dapat menyediakan kesempatan hingga 10 kali lipat dalam memungkinkan dekarbonisasi di sektor vertikal.”
FANG YONGXIN, Presiden layanan Alibaba Local Life dan mitra Alibaba Group:
“Dalam pertemuan ini, saya datang dan mempresentasikan pencapaian-pencapaian yang dicapai beberapa proyek kami terkait hal ini. Saya ingin mendorong dan memotivasi lebih banyak perusahaan, lebih banyak mitra ekologi dan konsumen untuk mengubah pengurangan emisi karbon menjadi kebiasaan sehari-hari. Ini topik yang sangat penting.”
YUAN BAOYI, Wakil Presiden dan Manajer Umum untuk Afrika Barat Laut, China Energy International Group Co., Ltd.:
“(Ini adalah salah satu) solusi China Energy kami untuk energi terbarukan. PLTB, PLTS, dan penyimpanan pompa, hidrogen hijau, semua ini digabungkan untuk penerapan energi terbarukan. Kami pikir ini akan populer di masa depan. Kami berharap ini dapat digunakan dan disambut baik oleh klien-klien kami untuk pengembangan energi terbarukan (guna menghadapi) perubahan iklim dan emisi karbon.”
Koresponden Kantor Berita Xinhua melaporkan dari Kairo. (XHTV)