SHANGHAI – Jelang Pameran Impor Internasional China (China International Import Expo/CIIE) keempat yang dijadwalkan berlangsung di Shanghai, pengusaha Pakistan Habib Ur Rehman menghabiskan harinya dengan merapikan stan seluas 18 meter persegi untuk pameran tersebut.
Mengikuti perkembangan CIIE sejak edisi pertama pada 2018, pengusaha Pakistan itu berharap dapat bertemu teman dan mitra baru.
Dia berencana untuk mempromosikan lampu garam, kerajinan kuningan, tembikar biru, karpet, dan produk khas Pakistan lainnya di pameran itu.
HABIB UR REHMAN, Peserta pameran asal Pakistan:
“Kami secara khusus akan memamerkan tiga jenis produk di CIIE. Produk-produknya adalah lampu garam Himalaya, yang akan dipamerkan untuk pertama kalinya di pameran ini, serta karpet buatan tangan dan kerajinan kuningan dari Pakistan. Karpetnya ditenun oleh para wanita penduduk miskin desa setempat di rumah mereka di Pakistan. Karpet itu memiliki nilai yang lebih tinggi karena keunikannya.”
Habib Ur Rehman juga memiliki ambisi untuk meluncurkan produk yang lebih disesuaikan untuk pasar China di masa depan, termasuk lampu garam dengan pola keberuntungan tradisional China.
Setelah tinggal di Shanghai selama lebih dari 10 tahun, Habib Ur Rehman mengatakan China dan Pakistan telah menikmati persahabatan selama beberapa dekade, dan dia ingin menjadi jembatan budaya antara kedua negara.
HABIB UR REHMAN, Peserta pameran asal Pakistan:
“Awalnya, ayah saya datang ke China sendirian. Kemudian, saya dan dua saudara laki-laki saya juga pindah ke sini. Saya sangat senang bisa menjadi jembatan budaya antara China dan Pakistan. Saya ingin menunjukkan lebih banyak budaya Pakistan kami melalui produk-produk Pakistan, untuk memberi tahu masyarakat China bahwa sebagai negara Asia, Pakistan dan China memiliki banyak kesamaan.”
CIIE adalah perhentian pertama bagi banyak usaha kecil dan menengah (UKM) untuk memasuki pasar China.
Jumlah UKM luar negeri yang berpartisipasi secara berkelompok meningkat 30 persen pada pameran tahun ini.
Koresponden Kantor Berita Xinhua melaporkan dari Shanghai, China. (XHTV)