JAKARTA – Indonesia berupaya meningkatkan perdagangan dengan Uni Emirat Arab (UEA) hingga tiga kali lipat. Hal ini disampaikan oleh Menteri Perdagangan (Mendag) Republik Indonesia Muhammad Lutfi dalam jumpa pers virtual pada Jumat (3/9), usai mendampingi Presiden Joko Widodo saat menyambut Menteri Negara Urusan Perdagangan Luar Negeri UEA Thani bin Ahmed Al Zeyoudi. Kedua negara meluncurkan negosiasi perjanjian perdagangan pada Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif.
Mendag Muhammad Lutfi berharap kesepakatan itu dapat memangkas harga barang-barang dari Indonesia di UEA. Hal ini pada gilirannya akan meningkatkan total ekspor Indonesia ke UEA. Lebih lanjut, sebagai perekonomian terbesar di Asia Tenggara, diharapkan kesepakatan tersebut akan membuka pasar baru bagi ekspor Indonesia.
MUHAMMAD LUTFI, Menteri Perdagangan RI :
“Perjanjian perdagangan ini merupakan sesuatu yang sangat penting, dan merupakan bagian daripada anjungan atau jendela kita untuk menjual ekspor ke negara-negara tujuan lain nontradisional seperti di Afrika dan jazirah Arab.”
Negosiasi kesepakatan komprehensif tersebut diharapkan dapat selesai dalam waktu kurang dari setahun. Selain perdagangan, Indonesia juga menargetkan untuk meningkatkan kemitraan dalam bidang investasi, pertahanan, kesehatan, serta pemulihan dan pertumbuhan hijau.
Tahun lalu, Indonesia dan Uni Emirat Arab membukukan total volume perdagangan sebesar 2,92 miliar dolar AS (1 dolar AS = Rp14.260).
Ekspor utama Indonesia ke UEA meliputi minyak sawit dan turunannya, perhiasan dan komponennya, serta tabung dan pipa besi. Sementara itu, ekspor utama UEA ke Indonesia adalah besi atau baja noncampuran, hidrokarbon asiklik, dan logam mulia koloid.
Koresponden Kantor Berita Xinhua melaporkan dari Jakarta. (XHTV)