BEIJING- Tiga astronaut China di pesawat antariksa Shenzhou-12 memasuki modul inti stasiun luar angkasa China Tianhe pada Kamis (17/6), memulai misi berawak pertama negara itu selama pembangunan stasiun tersebut. Misi luar angkasa itu pun menerima banyak ucapan selamat dari kalangan akademisi dan badan antariksa di seluruh dunia.
“Roscosmos menyampaikan ucapan selamat yang tulus kepada China atas keberhasilan peluncuran tiga taikonautnya dalam pesawat antariksa berawak Shenzhou-12 ke (modul inti) stasiun luar angkasa China yang baru, Tianhe,” kata badan antariksa negara Rusia itu dalam pernyataan yang dirilis di laman web resminya pada Kamis.
“China lagi-lagi membuat langkah maju yang penuh percaya diri,” kata Roscosmos, seraya menambahkan bahwa Rusia dan China akan menjadi “mitra yang langgeng dan andal” dalam eksplorasi luar angkasa jangka panjang.
“Selamat kepada Badan Antariksa Nasional China (China National Space Administration/CNSA) atas peluncuran tiga ‘taikonaut’ dalam misi Shenzhou-12 mereka ke stasiun luar angkasa Tianhe (Harmoni Surgawi),” cuit Badan Antariksa Eropa (European Space Agency/ESA) di Twitter.
Ucapan selamat atas misi terbaru China tersebut juga datang dari Administrator NASA Bill Nelson. “Saya menantikan penemuan ilmiah yang akan dihasilkannya,” ungkap pernyataannya pada Kamis di situs web badan antariksa Amerika Serikat itu.
Badan Antariksa Brasil juga menyampaikan ucapan selamat lewat Twitter kepada CNSA atas “peluncuran sukses misi berawak pertama ke Stasiun Luar Angkasa China yang baru.”
“Kami berharap China akan mencapai banyak prestasi dalam inisiatif luar angkasa yang menantang ini,” kata badan antariksa tersebut.
Rencana tinggal para awak selama tiga bulan di stasiun luar angkasa tersebut akan memberikan banyak wawasan bagi para ilmuwan tentang kondisi hidup, kerja, dan kesehatan seorang astronaut dalam lingkungan mikrogravitasi, yang pada gilirannya “akan berguna untuk misi Bulan atau misi Mars di masa mendatang, atau misi-misi ke tempat yang lebih jauh,” kata Paul Francis, seorang astrofisikawan di Australian National University.
Misi berawak China dapat berfungsi sebagai dorongan untuk eksplorasi dan kerja sama luar angkasa internasional, kata Francis dalam sebuah wawancara dengan Xinhua, usai peluncuran misi tersebut.
Pablo Hollar, seorang pakar teknik kedirgantaraan Argentina, mengatakan kepada Xinhua bahwa langkah China yang kembali mengirim tiga astronautnya ke luar angkasa merupakan pencapaian yang menarik perhatian dunia.
Pesawat antariksa Shenzhou-12, dengan fungsi yang sudah jauh lebih baik dari seri-seri Shenzhou sebelumnya, melakukan misi pulang pergi pertama negara itu ke stasiun luar angkasa, menggambarkan kemajuan besar dalam penelitian ilmiah China, kata Hollar, yang juga memimpin Divisi Antariksa VENG, sebuah perusahaan bentukan Komisi Nasional Argentina untuk Kegiatan Antariksa. [Xinhua]