SANTIAGO – Chile pada Minggu (30/5) melaporkan kenaikan 21 persen kasus COVID-19 dalam 14 hari terakhir, dan pemerintah negara itu telah mendesak warganya untuk divaksinasi serta terus mempertahankan langkah-langkah perlindungan pribadi guna mencegah penyebaran virus tersebut.
“Peningkatan kasus baru ini akan kita atasi bersama, dan sejalan dengan pemenuhan jadwal vaksinasi,” kata Menteri Kesehatan Chile Enrique Paris.
Chile sedang menghadapi peningkatan infeksi dalam beberapa pekan terakhir meski ada kemajuan dalam kampanye vaksinasi, dengan 52 persen dari target populasi telah sepenuhnya diimunisasi.
Diungkapkan Paris, 80 persen dari kasus baru tersebut adalah “orang-orang yang belum menerima imunisasi penuh.”
Dia memperingatkan bahwa mereka yang tidak menerima vaksinasi “3,23 kali lebih berisiko dirawat di rumah sakit, 3,57 kali lebih berisiko masuk unit perawatan intensif, dan 4,5 kali lebih berisiko meninggal dunia.”
Menurut Kementerian Kesehatan Chile, negaranya mencatat 7.772 kasus baru COVID-19 pada Minggu, setelah melampaui 8.000 kasus harian dalam dua hari terakhir, menambah totalnya menjadi 1.377.507.
Sebanyak 44.928 orang berada dalam tahap aktif infeksi virus tersebut. Angka ini lebih tinggi dibandingkan beberapa pekan sebelumnya, menimbulkan kekhawatiran di kalangan pakar epidemiologi.
Tambahan 121 kematian juga dilaporkan dalam 24 jam terakhir, sehingga total kematian akibat COVID-19 di negara itu mencapai 29.168.
Pekan ini, “izin mobilitas” yang diterapkan oleh pemerintah Chile mulai berlaku di negara tersebut, memberikan kebebasan lebih besar bagi orang-orang yang telah menjalani vaksinasi penuh. [Xinhua]