PARIS – Prancis telah memberikan suntikan dosis pertama vaksin COVID-19 kepada 20 juta warganya, yang mencapai target beberapa hari menjelang pembukaan kembali bisnis katering dan pusat-pusat kebudayaan, kata Perdana Menteri Prancis Jean Castex pada Sabtu (15/5).
Castex mengumumkan pencapaian target 20 juta suntikan tersebut, angka yang mewakili sekitar 30 persen dari populasi negara itu, melalui Twitter.
“Ini momen yang sangat penting bagi seluruh negeri karena mendukung prospek kita untuk mengakhiri krisis, diperkuat dengan perkembangan data epidemi, yang mencatatkan penurunan (kasus) di semua tempat di Prancis,” tutur Castex sebelumnya pada hari yang sama saat berkunjung ke tempat vaksinasi massal di pusat konferensi Porte de Versailles, Paris.
“Target berikutnya adalah 30 juta dosis pertama. Target ini berada dalam jangkauan kita,” imbuhnya.
Hingga Sabtu, jumlah pasien baru yang masuk ke rumah sakit karena COVID-19 terus menurun di Prancis. Dalam 24 jam terakhir, jumlah pasien yang menjalani rawat inap berkurang 456 orang menjadi 22.950, mencatatkan tren negatif selama dua pekan berturut-turut.
Jumlah pasien yang dirawat di unit perawatan intensif, tolok ukur penting untuk mengevaluasi kemampuan sistem kesehatan dalam mengatasi epidemi, juga menyusut sebanyak 81 orang ke angka 4.271.
Sejak epidemi merebak, Prancis mengonfirmasi 5,86 juta kasus COVID-19 dan 107.535 kematian. Kedua indikator tersebut masing-masing mencatatkan penambahan 15.685 dan 112 dalam sehari.
Mulai 19 Mei nanti, toko-toko nonesensial di negara tersebut akan diizinkan buka kembali. Restoran dan kafe akan diperbolehkan menerima pelanggan separuh dari kapasitas mereka di beranda dengan maksimum enam orang per meja. Museum, bioskop, teater, dan fasilitas olahraga juga akan dibuka kembali, dengan batasan maksimum 800 orang di dalam ruangan (indoor) dan 1.000 orang di luar ruangan (outdoor). [Xinhua]