ISMAILIA – Otoritas Terusan Suez (Suez Canal Authority/SCA) Mesir bersepakat dengan sebuah perusahaan pembuat kapal asal China untuk membuat lima kapal tunda dan kontrak akan segera ditandatangani, kata Kepala SCA Osama Rabie kepada Xinhua.
Tanpa menyebut nama perusahaan China yang dimaksud, Rabie mengatakan masing-masing kapal tunda itu nantinya akan memiliki kekuatan tarik (bollard pull) 80 ton.
“Kami telah sepakat dengan perusahaan China terkait bahwa kapal tunda pertama akan dikirim ke Mesir dalam kurun waktu 14 bulan, kapal kedua dalam 20 bulan, dan seluruh lima kapal akan sudah dikirim dalam tempo tiga tahun,” kata Rabie kepada Xinhua pada Senin (12/4) usai menghadiri acara di Provinsi Ismailia, Mesir timur laut, untuk menyambut kedatangan kapal keruk raksasa baru-baru ini ke SCA.
“Ada kemungkinan kami akan bekerja sama dengan China untuk membuat kapal tunda yang lebih besar,” imbuh Rabie, menyuarakan keyakinannya pada prospek kerja sama antara SCA dan China.
“Sebenarnya, pihak China sangat kooperatif dengan kami,” ujar kepala SCA kepada Xinhua, menambahkan bahwa perusahaan-perusahaan China adalah perusahaan pertama yang mengajukan penawaran dalam tender dan proyek SCA.
Pada akhir Maret lalu, kapal kontainer raksasa berbendera Panama Ever Given berhasil diapungkan kembali setelah terjebak di Terusan Suez selama hampir sepekan, berkat kerja sama antara SCA dan perusahaan Belanda Boskalis serta tim tanggap darurat SMIT Salvage.
Menurut Rabie, saat ini SCA tengah berupaya meningkatkan armada kapal keruk dan kapal tunda, yang tak hanya ditujukan untuk memudahkan pelayaran di Terusan Suez tetapi juga mengantisipasi operasi penyelamatan di dalam maupun di luar SCA.
Sementara itu, Mostafa Kenawy, kepala departemen pengerukan di SCA, mengatakan bahwa selain lima kapal tunda yang akan dibuat di China itu, sebagian besar suku cadang di bengkel kerja SCA juga berasal dari China.
“Kami punya kerja sama yang mendalam dengan China dan kami akan mengadakan tender untuk membuat kapal keruk hopper baru. Perusahaan China dipersilakan untuk mengajukan penawaran,” kata pejabat SCA itu dalam wawancara dengan Xinhua di atas kapal keruk yang baru diterima tersebut.
Menghubungkan Laut Mediterania dengan Laut Merah, Terusan Suez resmi dibuka untuk pelayaran internasional pada akhir 1869. Jalur tersebut berfungsi sebagai jalur hidup utama untuk perdagangan lintas laut global karena memungkinkan kapal melakukan perjalanan antara Eropa dan Asia Selatan tanpa memutari Afrika. [Xinhua]