JAKARTA, WB – Ustadz Abdus Somad (UAS) meminta polisi menangkap orang yang mengedit video ceramahnya dengan tujuan untuk mengesankan dirinya mendukung bom bunuh diri. Apalagi video editan itu disebar paska terjadi teror bom bunuh diri di Surabaya.
“Yang motong-motong video saya itu lebih sadis dari teroris. Tangkap dia! Polisi harus menangkap dia,” demikian disampaikan UAS dalam wawancara khusus dengan TvOne di acara `Apa Kabar Indonesia Malam`, Selasa (15/5/2018).
Menurut UAS, ceramah yang dipotong-potong itu, sudah berlangsung 2 atau 3 tahun lalu. Saat kajian subuh di Masjid An-Nur pada hari Sabtu. Ada seorang jamaah yang bertanya soal kematian melawan tentara Israel di Palestina. “Saya katakan mereka mati sahid, karena mereka berada di medan perang. Ingat, ini konteknya perang,” papar UAS.
“Zaman Nabi pernah terkepung oleh musuh. Lalu ada sahabat yang mengambil inisiatif untuk menyerang gerombolan musuh. Meski dalam hitungan 99% dia akan mati. Dia cabut pedangnya, lalu masuk dalam barisan musuh, dia benar-benar mati, maka, matinya sahid. Bukan mati konyol. Ini pendapat Imam Syafi`i, juga diikuti Yusuf al-Qaradawi, seorang cendekiawan muslim dari Mesir. Dan ingat, konteksnya perang,” jelasnya. []