JAKARTA, WB – Memang cukup menjengkelkan menghadapi sang buah hati yang kerap kali melawan ataupun melawan balik saat orang tua sedang berbicara. Tak jarang sebagai orang tua begitu gemas akan sikap yang dilakukan anak tersebut. Tetapi, jangan buru-buru untuk melakukan tindakan kasar.
Nah, bagaimana meredam itu semua? Berikut saran terjitu yang disampaikan Psikolog Elly Risman.
Psikolog yang kerap disapa Bunda Elly ini menuturkan langkah awal untuk mengatasi hal ini adalah intropeksi diri dahulu. Adakah kelengketan (attachment) orang tua dan anak terjalin baik.
“Apakah ia adalah anak yang lahir tanpa direncanakan? Apakah hak menyusuinya cukup? berdasarkan Alquran menyusui harus skin to skin,” jelas Elly Risman yang juga Direktur Yayasan Kita dan Buah Hati.
Menurut Elly setiap tindakan pasti ada alasan yang melatarbelakangi. Dan jangan lupa temukan akar masalahnya. Selain itu, sambung dia yang perlu ditanyakan dalam diri kita apakah hidup kita hectic (tergesa-gesa), tidak punya waktu bicara tenang dan gampang mengiyakan apa yang anak ucapkan namun lupa menindaklanjuti.
“Selanjutnya apakah cara mendidik kita seperti gaya “sersan pelatih”? Maksudnya anak harus patuh saja apa yang ortu katakan, namun jarang diajak diskusi,” terang dia.
“Jarang membaca bahasa tubuh dan menyapa perasaan anak. Jika bicara menggunakan 12 gaya populer yaitu memerintah, menyalahkan, membohongi, mencap atau melabel, meremehkan, membandingkan, mengkritik, menyindir, mengancam, menganalisa, serta menghibur dan menasihati di saat yang tidak tepat,” imbuh dia.
Terkadang, sambung Elly gaya bicara orang tua tidak berubah padahal usia anak sudah berbeda. “Tidak berbeda cara bicara saat anak masih bayi, anak, remaja, bahkan hingga dewasa,” ucap dia.
Kemudian cara bijak untuk menyikapi anak yang suka melawan menurut Elly jelaskan kepada anak bahwa sikap melawan punya konsekuensi. “Tentukan dan sepakati konsekuensinya yaitu kehilangan previlege tidak boleh main games tidak menonton tv, tambah tugas di rumah? tidur lebih cepat,” tandas dia. []