AMMAN – Yordania pada Minggu (11/9) memperingatkan perihal berkurangnya dukungan internasional yang signifikan bagi para pengungsi di Timur Tengah dan lembaga-lembaga Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) terkait.
Pernyataan itu disampaikan Menteri Luar Negeri Yordania Ayman Safadi dalam pertemuan dengan Komisaris Tinggi PBB untuk Pengungsi (UNHCR) Filippo Grandi di Amman. Dalam kesempatan itu, Safadi menekankan perlunya memobilisasi aksi bersama guna memberikan kehidupan yang layak bagi para pengungsi dan membantu negara tuan rumah memikul beban untuk menampung mereka.
Safadi memuji kemitraan yang solid antara Yordania dan UNHCR untuk memberikan layanan yang diperlukan bagi sekitar 1,3 juta warga Suriah yang tinggal di Yordania, di mana hanya 10 persen di antaranya tinggal di kamp-kamp pengungsi, menurut pernyataan Kementerian Luar Negeri Yordania.
Dia juga menegaskan peran UNHCR dalam mendukung pengungsi dan mempertahankan tujuan mereka dalam agenda internasional.
Kedua pihak sepakat mengintensifkan upaya guna menggalang dukungan internasional bagi para pengungsi.
Sementara itu, pejabat PBB itu memuji peran Yordania dalam menampung dan menyediakan layanan kesehatan dan pendidikan yang dibutuhkan pengungsi Suriah.
Pada Minggu yang sama, Perdana Menteri Yordania Bisher Khasawneh berdiskusi dengan Grandi soal prospek kerja sama antara Yordania dan badan-badan PBB yang menyediakan layanan kemanusiaan dan bantuan bagi pengungsi Suriah, seperti dilansir kantor berita Petra yang dikelola pemerintah.
Raja Abdullah II dari Yordania menerima Grandi pada Minggu dan menggarisbawahi perlunya komunitas internasional untuk memikul tanggung jawab terhadap negara tuan rumah, terutama mengingat tantangan terkait ketahanan pangan global, menurut sebuah pernyataan oleh Royal Hashemite Court.
Koresponden Kantor Berita Xinhua melaporkan dari Amman. (XHTV)