JUDUL: Warga Mesir menderita akibat kenaikan harga selama Hari Raya Idul Adha
DATELINE: 10 Juli 2022
DURASI: 00:01:26
LOKASI: Kairo
KATEGORI: EKONOMI/BUDAYA
SHOTLIST:
1. Berbagai cuplikan warga Mesir merayakan Hari Raya Idul Adha
2. SOUNDBITE (Bahasa Arab): MOHAMED GOMAA, Warga Mesir
3. Berbagai cuplikan pasar ternak
STORYLINE:
Hari Raya Idul Adha tahun ini tidak menggembirakan bagi warga muslim di Mesir karena tingginya harga komoditas.
Idul Adha, atau Hari Raya Kurban, merupakan salah satu perayaan yang paling dinanti oleh umat Islam.
Menurut tradisi, para keluarga harus menyembelih hewan, biasanya domba atau sapi, dalam hari raya yang berlangsung empat hari itu selama mereka mampu membelinya. Orang-orang juga selalu membelikan baju baru bagi anak-anak dan menyiapkan manisan untuk disajikan kepada sanak saudara yang datang berkunjung.
Selama Hari Raya Idul Adha, keluarga yang mampu mengorbankan hewan ternak dan membagikan dagingnya kepada keluarga, teman, dan kerabat yang berpenghasilan rendah.
SOUNDBITE (Bahasa Arab): MOHAMED GOMAA, Warga Mesir
“Saya tidak membeli hewan kurban tahun ini. Saya hanya membeli daging dalam jumlah terbatas untuk keluarga saya saja. Sayangnya, saya tidak mampu membeli hewan kurban dan membagi-bagikan dagingnya kepada warga yang membutuhkan.”
Untuk mengendalikan inflasi, pemerintah Mesir mengadopsi kebijakan-kebijakan ekonomi guna meredam guncangan akibat tekanan inflasi global di tengah konflik Rusia-Ukraina dan pandemi COVID-19 yang berkepanjangan.
Pada April, Bank Sentral Mesir memutuskan untuk menaikkan suku bunga utama sebesar satu persen untuk kali pertama sejak 2017. Dan kabinet Mesir menentukan harga tetap untuk roti yang tidak disubsidi selama tiga bulan mulai April dalam upaya memastikan ketahanan pangan bagi mereka yang sebagian besar mengandalkan roti sebagai makanan mereka.
Menurut Kamar Dagang Mesir, harga hewan kurban pada 2022 meningkat 30 persen dibandingkan tahun lalu.
Koresponden Kantor Berita Xinhua melaporkan dari Kairo.
(XHTV)