GAZA – Wilayah Palestina melaporkan kenaikan signifikan angka kasus harian yang disebabkan varian Omicron, kata pejabat kesehatan setempat pada Minggu (30/1).
Kementerian kesehatan yang berbasis di Ramallah mencatat 8.657 kasus baru COVID-19 dengan galur baru itu, termasuk 1.345 kasus di Gaza, daerah kantong pesisir yang terkepung.
Selain itu, kementerian mengatakan ada 11 kematian akibat virus baru tersebut. Tujuh di antaranya dilaporkan di Jalur Gaza, menurut Menteri Kesehatan Mai al-Kaila.
HAITHAM OMRAN, Kepala Departemen Pemantauan Epidemiologi di kementerian kesehatan yang dikelola Hamas:
“Situasi epidemi sedang menyebar sangat pesat dan mengkhawatirkan. Kami melihat adanya kenaikan jumlah kasus infeksi, jumlah kasus parah, serta jumlah kasus pengujian sampel di Jalur Gaza. Kami sedang mengalami gelombang keempat yang berat, sehingga kami bersiap untuk menerima kasus, tetapi ada kekhawatiran baru bahwa kami akan mencapai puncak dalam beberapa hari ke depan, yang berarti jumlah kematian akibat virus ini kemungkinan masih akan naik.”
MAHDY RASHID, Pejabat yang bertanggung jawab atas filevirus corona di Ramallah:
“Situasi kesehatan sedang sangat memburuk di wilayah Palestina karena kenaikan signifikan dalam jumlah infeksi akibat mutasi baru (Omicron). Baru dua pekan yang lalu, tercatat sekitar 300 kasus varian Omicron di Tepi Barat dan Gaza, tetapi sekarang jumlah infeksi telah melampaui 7.000 kasus. Saat ini, kami sedang mengalami gelombang kelima dari infeksi virus baru itu, dan ini berarti keadaan akan menjadi kian parah jika warga tidak mematuhi protokol kesehatan dasar.”
Koresponden Kantor Berita Xinhua melaporkan dari Gaza, Palestina. (XHTV)