BEIJING, Para pemimpin tingkat tertinggi China berhasil memetakan prioritas untuk pekerjaan ekonomi tahun depan melalui Konferensi Kerja Ekonomi Utama tahunan yang ditutup di Beijing pada Jumat (10/12), yang menyoroti upaya-upaya untuk mempertahankan stabilitas seraya mengejar kemajuan.
Dalam sebuah pidato di konferensi tersebut, Sekretaris Jenderal Komite Sentral Partai Komunis China (CPC) Xi Jinping, yang juga menjabat sebagai Presiden China sekaligus Ketua Komisi Militer Sentral China, mengulas pekerjaan ekonomi negaranya pada 2021, menganalisis situasi ekonomi saat ini, serta menyusun pekerjaan ekonomi tahun depan.
Li Keqiang, Li Zhanshu, Wang Yang, Wang Huning, Zhao Leji, dan Han Zheng, yang merupakan anggota Komite Tetap Biro Politik Komite Sentral CPC, turut menghadiri konferensi yang berlangsung selama tiga hari tersebut.
KEMAJUAN STABIL
Pekerjaan ekonomi tahun depan harus memprioritaskan stabilitas seraya mengejar kemajuan, menurut konferensi tersebut.
Tindakan harus diambil untuk melindungi stabilitas makroekonomi, menjaga agar indikator ekonomi utama berada dalam kisaran yang sesuai, serta mempertahankan stabilitas sosial guna mempersiapkan Kongres Nasional Partai Komunis China ke-20, lanjut konferensi itu.
Tahun 2021 menjadi tonggak sejarah penting bagi CPC maupun bangsa China, menurut konferensi tersebut, yang mengungkapkan bahwa China mempertahankan posisi terdepannya di dunia dalam pembangunan ekonomi dan pengendalian epidemi dengan kemajuan yang dicapai dalam kekuatan ilmiah, ketahanan rantai industri, reformasi dan keterbukaan, penghidupan warga, serta peradaban ekologis.
Namun demikian, konferensi tersebut memperingatkan bahwa pembangunan ekonomi China sedang menghadapi tekanan dari kontraksi permintaan, guncangan pasokan, ekspektasi yang melemah, dan lingkungan eksternal yang kian rumit, suram, serta tidak pasti.
“Kita harus menghadapi kesulitan ini dengan tepat sambil tetap percaya diri,” urai pernyataan yang dirilis pascakonferensi tersebut, sembari mengutip ketangguhan ekonomi China yang kuat serta fondasi kokoh tak berubah yang mendukung pertumbuhan jangka panjang.
Konferensi tersebut mengimbau komitmen terhadap urusan China sendiri, konsolidasi fondasi ekonomi, penguatan kemampuan inovasi ilmiah dan teknologi, serta mematuhi multilateralisme.
Konferensi juga mendesak untuk melakukan upaya-upaya proaktif guna menyelaraskan diri dengan aturan perdagangan dan ekonomi internasional berstandar tinggi, pendalaman reformasi melalui keterbukaan tingkat tinggi, serta peningkatan pembangunan berkualitas tinggi.
Turut ditekankan perlunya menganut kepemimpinan yang terpusat dan terpadu dari Komite Sentral CPC, peningkatan pembangunan berkualitas, serta upaya untuk mencapai kemajuan serta memastikan stabilitas.
Selain itu, konferensi tersebut menyoroti waktu, cakupan, dan efisiensi penyesuaian kebijakan maupun reformasi untuk memastikan kemajuan yang stabil, serta koordinasi dan pemikiran sistem.
INSTRUMEN KEBIJAKAN 2022
China akan terus mengimplementasikan kebijakan fiskal yang proaktif dan kebijakan moneter yang cermat demi kemajuan ekonomi yang stabil tahun depan, ungkap konferensi itu.
China bertekad akan menerapkan kebijakan pemangkasan biaya dan pajak baru, memperkuat dukungan bagi perusahaan kecil dan menengah, usaha yang dikelola secara perseorangan, manufaktur, dan pengurangan risiko, serta mengambil pendekatan yang cukup proaktif dalam memajukan investasi infrastruktur.
Kebijakan-kebijakan moneter yang cermat harus fleksibel serta tepat, dan likuiditas harus dipertahankan pada tingkat yang wajar maupun memadai, kata konferensi itu.
Ini menggarisbawahi upaya-upaya untuk memandu lembaga keuangan guna meningkatkan dukungan bagi ekonomi riil, terutama untuk usaha kecil dan mikro, inovasi teknologi, serta pembangunan hijau.
Pada 2022, China akan menggunakan kebijakan mikroekonominya untuk merangsang vitalitas entitas pasar, memperdalam reformasi struktural sisi penawaran dengan fokus pada kelancaran sirkulasi ekonomi nasional, serta secara teguh memajukan implementasi kebijakan terkait ilmu pengetahuan dan teknologi, lanjut konferensi itu.
Prioritas ekonomi tahun depan juga mencakup vitalisasi pembangunan melalui kebijakan reformasi dan keterbukaan, mendorong pembangunan regional yang lebih seimbang dan terkoordinasi, serta memastikan bahwa kebijakan sosialnya dapat melindungi kesejahteraan rakyat dengan baik.
Berbagai upaya akan dilakukan untuk meningkatkan lapangan kerja bagi generasi muda, termasuk lulusan perguruan tinggi, serta mengoptimalkan kebijakan ketenagakerjaan dan jaminan sosial yang fleksibel.
Dalam 10 bulan pertama 2021, China menciptakan 11,33 juta lapangan kerja baru di daerah perkotaan, lebih awal dalam mencapai target seluruh tahunnya, tunjuk data resmi.
Menegaskan kembali prinsip bahwa “perumahan adalah untuk ditinggali, bukan untuk spekulasi,” konferensi ini mengatakan China akan mendukung pasar properti guna memenuhi permintaan yang wajar dari pembeli domestik secara lebih baik, serta mengadopsi kebijakan spesifik per kota untuk mendorong siklus yang baik dan pembangunan yang sehat di sektor properti.
China juga akan memperluas keterbukaan institusional dan berkualitas tinggi, memberikan perlakuan nasional kepada perusahaan-perusahaan yang didanai asing, menarik lebih banyak investasi dari perusahaan multinasional, serta memfasilitasi implementasi awal proyek-proyek besar investasi asing. Selesai
(Reporter video: Chen Qiang, Xiong Maoling, Tan Yixiao, Hu Yousong, Feng Yiwei, Yang Yi, Jiang Xuelan; editor video: Peng Ying, Mu Xuyao)